Serapan Lulusan SMA DIY di PTN DIY Belum Optimal, DPRD Minta Afirmasi Kuota Khusus Warga DIY

 

 

 

 

 

 

 

Yogyakarta : Serapan mahasiswa asal DIY di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di DIY masih minim.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan berdasar laporan dari Dinas Pendidikan di DIY serapan lulusan SMA SMK DIY di PTN yang ada di DIY tidak terlalu tinggi. Bahkan di Universitas Gajah Mada serapan mahasiswa asli Yogyakarta hanya sekitar sepuluh persen saja.

“Kami mendapatkan laporan dari rekan-rekan Dinas Pendidikan di DIY, bahwasanya serapan perguruan tinggi negeri Yogyakarta terkait lulusan SMA SMK dari DIY ini tidak terlalu tinggi. Bahkan Universitas Gajah Mada itu hanya sekitar di bawah 10 persen Mahasiswa Gajah Mada itu asli Jogja,” kata Huda Tri Yudiana, Wakil Ketua DPRD DIY dari Fraksi PKS, di DPRD DIY, Selasa, (19/9/2023).

Menurut Huda keadaan ini sangat memprihatinkan, mengingat kondisi Yogyakarta sebagai kota pelajar dengan kualitas pendidikan menengah yang juga cukup bagus.

“Kami prihatin lah ya kan bagaimana pun di Yogya ini sudah dididik baik-baik. SMA SMK kita juga bagus-bagus. Warga Yogya juga ketika bisa menyekolahkan ke UGM sebagai perguruan terbaik di Indonesia kan ada suatu kebanggaan,” imbuhnya.

Huda meyakini minimnya serapan lulusan SMA SMK DIY di Perguruan Tinggi Negeri bukan karena kualitas pendidikan Yogyakarta yang buruk. Namun persoalan minimnya kuota masuk perguruan tinggi dari jalur tes murni hasil nilai UTBK.

Huda menjelaskan saat ini di perguruan tinggi negeri terdapat jalur mandiri yang kuotanya jauh lebih besar dari SNBP maupun SNBT.

“Tidak terkait amat kualitas pendidikan di Yogyakarta. Kita tahu kampus kan sekarang ada jalur mandiri. Kita paham lah kan jalur mandiri itu lebih besar dari jalur lainnya ,” terangnya.

Menyikapi kondisi yang ada, menurut Huda, perlu adanya penyesuaian sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) agar bisa memberikan tambahan kuota khusus bagi lulusan SMA SMK DIY untuk masuk di PTN yang ada di DIY.

DPRD DIY akan berkomunikasi dengan Perguruan Tinggi Negeri di DIY untuk bisa memberikan afirmasi, adanya kuota khusus dari jalur ujian murni bagi warga asal DIY tersebut.

“Maka kami minta sistem di UGM dan perguruan tinggi negeri lainnya, saat penerimaan mahasiswa baru harus ada afirmasi terhadap mahasiswa asal Yogyakarta. Kami akan  roadshow silaturahmi ke para rektor meminta afirmasi agar Yogyakarta ada kuota khusus. Jalur ujian murni persaingan di Yogyakarta lebih diprioritaskan. Setidaknya afirmasi 10 persen kuota ujian murni untuk Yogyakarta,” tutur Huda.

Permintaan afirmasi kuota khusus ujian murni untuk warga asal Yogyakarta ini menurut Huda merupakan hal yang wajar.

“Wajar saya rasa. Perguruan Tinggi di Yogyakarta memberi kuota warga asal Jogja. Bagi warga Yogyakarta ini juga akan berdampak pada biaya pendidikan yang lebih murah , akses juga dekat baik UGM, UNY, maupun UIN. Selain itu, tentu juga agar bisa menjadi siswa yang lebih bagus masa depannya,” pungkasnya. (wds/prg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *