Pemkot Yogya Raih Penghargaan Atas Dukungan Penurunan Stunting

Pemkot Yogya Raih Penghargaan Atas Dukungan Penurunan Stunting

Bantul, suarapasar.com : Pemerintah Kota Yogyakarta mendapat penghargaan atas dukungan dalam penurunan stunting di DIY dengan kategori sangat baik dari Gubernur DIY. Penghargaan itu berdasarkan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di DIY tahun 2023. Penghargaan itu menjadi penyemangat bagi Pemkot Yogyakarta untuk terus berkolaborasi dalam menurunkan stunting.

Pemkot Yogyakarta mendapatkan skor 193,6 berdasarkan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di DIY. Penghargaan diserahkan dalam kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting DIY, di Hotel Grand Rohan Bantul, Rabu (30/10/2024).

“Pastinya yang pertama kami apresiasi dan juga boleh berbangga bahwa penanganan stunting yang dilaksanakan oleh teman-teman(pemkot) ini sangat masif. Angkanya (prevalensi stunting) juga turun, sehingga hari ini kita diberikan penghargaan,” kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto ditemui usai menerima penghargaan penurunan stunting.

Menurutnya indikasi kesehatan masyarakat dan generasi penerus yang baik ditandai dengan semakin kecilnya angka stunting. Dengan penghargaan tersebut, ke depan Pemkot Yogyakarta akan lebih mengawal serta melakukan pembinaan dan pendampingan untuk menurunkan stunting. Terutama berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait dan masyarakat Diharapkan penurunan bisa mendekati atau sama dengan target angka stunting nasional yakni sekitar 14 persen.

“Kami yakin kalau semua rekan-rekan, petugas dan lapisan masyarakat saling kolaborasi, komunikasi dan mempunyai komitmen yang sama target itu bukan mustahil untuk dicapai oleh Pemkot Yogyakarta. Yang penting kita satu kesepakatan, satu komitmen, satu gerak langkah dengan semua stakeholder terkait kita bekerja sama untuk menurunkan angka stunting di Kota Yogyakarta,” terangnya.

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Aan Iswanti menyebut angka prevalensi stunting di Kota Yogyakarta per September 2024 sekitar 10,63 persen berdasarkan data Pemantauan Permasalahan Gizi Balita (PPGB). Angka itu menurun dibandingkan prevalensi stunting tahun 2023 sekitar 11,8 persen dari data PPGB Kota Yogyakarta.

Dia menyatakan penurunan stunting dengan intervensi spesifik menyasar seluruh siklus hidup. Tidak hanya balita yang sudah stunting. Tapi mulai dari remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia. Selain itu pada calon pengantin, ibu hamil sampai ke usia produktif.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta Retnaningtyas menambahkan hal yang membuat skor penilaian kinerja penurunan stunting Kota Yogyakarta tinggi adalah kerja sama dan sinergi antar perangkat daerah dan inovasi yang dilakukan Pemkot Yogyakarta. Inovasi itu misalnya dapur balita sehat.

“Kita melibatkan banyak lembaga dan kader di masyarakat untuk mengubah perilaku. Mulai dari masa hamil, kelahiran sampai tumbuh kembang anak. Kita kerja sama dengan berbagai pihak, dengan lima K di kota. Termasuk menggandeng Baznas Kota Yogya dalam penurunan stunting melalui pemenuhan gizi untuk Ibu hamil dan anak-anak,” urai Retnaningtyas. (wds/drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *