PDGI Sebut Baru 2,8 Persen Orang Indonesia Sikat Gigi Sesuai Aturan Yang Benar

PDGI Sebut Baru 2,8 Persen Orang Indonesia Sikat Gigi Sesuai Aturan Yang Benar

Sleman, suarapasar.com – Perilaku menyikat gigi masyarakat Indonesia masih bermasalah atau masih belum mengikuti aturan yang seharusnya. Di sisi lain, konsumsi gula masyarakat Indonesia saat ini cukup tinggi.

 

Melihat kenyataan yang ada itu, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Usman Sumantri. M.Sc menilai pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

 

“Orang Indonesia yang betul-betul mengikuti regulasi atau aturan yang seharusnya dalam menyikat gigi dengan benar baru hanya 2,8%. Jadi kalau orang menyikat gigi itu, setelah makan pagi dan malam hari sebelum tidur. Kebiasaan ini belum terbiasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena itu karies giginya atau lubang giginya masih sangat tinggi,” kata Usman pada Kick Off dan Opening Ceremony Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023, di kompleks Gedung Dental Learning Center, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa, 12 September 2023.

 

 

Tingginya konsumsi gula masyarakat Indonesia saat ini, menurut Usman, salah satunya juga dipengaruhi oleh tingginya kadar gula yang terkandung dalam berbagai jenis makanan yang diproduksi. Untuk itu, perubahan perilaku pola hidup sehat dengan menyikat gigi secara baik diperlukan sebagai upaya untuk mencegah pertambahan karies gigi atau lubang gigi.

 

“Itu (karies gigi atau lubang gigi) semakin banyak di anak-anak kita. Kalau kita lihat umur 6 tahun ke bawah, 6-12 tahun cenderung memang agak tinggi ini (karies gigi atau lubang gigi) yang mesti kita perhatikan betul. Mudah mudahan bebas karies,” kata Usman.

 

Head of Marketing Oral Care Unilever Indonesia Distya Tarworo Endri mengutarakan, pada tahun 2023 ini konsumsi gula perkapita di perkirakan meningkat hingga 9% dibandingkan tahun 2019. Di mana kondisi ini membuat masyarakat Indonesia semakin rentan dan meningkatkan risiko untuk adanya masalah gigi berlubang.

 

 

“Di BKGN kali ini kami membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut di tengah semakin tingginya konsumsi gula di masyarakat Indonesia. BKGN digelar guna membebaskan masyarakat Indonesia dari masalah gigi dan mulut, terutama gigi berlubang,” ungkap Distya.

 

Selama September 2023 hingga Februari 2024, BKGN 2023 siap memberikan edukasi pemeriksaan dan perawatan gigi gratis di seluruh fakultas kedokteran gigi dan rumah sakit gigi dan mulut pendidikan di Indonesia, maupun melalui layanan teledentistry.

 

Usai Kick Off dan Opening Ceremony BKGN 2023 tersebut, dilakukan pula sosialiasi cara menyikat gigi yang benar kepada sejumlah siswa perwakilan dari SD Kanisius Sengkan, SLB 1 Bantul, dan SLB 2 Yogyakarta.(wds,prg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *