Gobak Sodor Belum Punah, Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor DIY Berlangsung Semarak
Yogyakarta suarapasar.com – Sebanyak 37 kontingen perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemda DIY mengikuti Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor bertema ‘Ngleluri Kabudayan Lumantar Olahraga Tradisional’ di GOR Among Rogo, Senin – Selasa (25-26/9/2023).
Plt. Asisten Sekda Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan Gobak Sodor merupakan salah satu Warisan Budaya Tak benda (WBTb) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 3034/F4/KB pada tanggal 9 Juni 2022. Selain sarat unsur budaya, gobag sodor juga menjadi kekayaan pengetahuan dan keterampilan yang harus diteruskan ke lintas generasi.
“Menjadi tugas kita untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan kekayaan dan kekhasan DIY. Pelestariannya memerlukan cara yang banyak. Kebijakan pengelolaan warisan budaya haruslah didasarkan pada jiwa atau semangat warisan budaya untuk seluruh masyarakat. Dengan pendekatan ini masyarakat luas dapat lebih aktif terlibat dalam pengelolaan warisan budaya,” tutur Aris Eko Nugroho saat pembukaan Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor bertema ‘Ngleluri Kabudayan Lumantar Olahraga Tradisional’ di GOR Among Rogo, Senin (25/9/2023).
Lomba permainan tradisional ini menjadi upaya sosialisasi untuk terus disebarkan ke masyarakat. Dengan kata lain, perlombaan permainan olahraga tradisional ini juga diharapkan dapat menyebarkan virus Gobak Sodor hingga Kalurahan agar terus dimainkan dan diturunkan ke generasi selanjutnya sebagai wujud guyup silahturahmi budaya.
“Saya berharap melalui kegiatan ini,selain bagian dari upaya melestarikan budaya juga menjadi ajang mempererat dan meningkatkan kebersamaan antar OPD se-Pemda DIY. Sehingga, menjadi harapan kita bersama, semakin meningkatkan kerja sama dan sinergitas dalam tugas memberi pelayanan kepada masyarakat. Selamat mengikuti lomba, junjung tinggi sportivitas dan mari bersama lestarikan warisan budaya,” lanjut Aris.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan lomba permainan/olahraga tradisional tingkat OPD DIY ini merupakan penyelenggaraan yang pertama kalinya oleh Dinas Kebudayaan DIY, diikuti 37 kontingen dari 39 instansi di lingkungan Pemda DIY.
“Esensinya membangun kerjasama, keguyuban dan menyehatkan secara jiwa dan fisik. Dua bulan teman-teman ini berlatih dan menyebarkan virus Gobak Sodor. Mereka pun berlatih dengan ‘happy’ dan guyup setiap sore usai jam kerja” ungkapnya.
Dian menjelaskan sebenarnya, permainan Gobak Sodor ini belum punah. Bahkan dari tingkat SD sudah ada dalam.mata pelajaran.
Setelah sukses digelar di tingkat OPD Pemda DIY, perlombaan ini pun akan dibuat di tingkat kabupaten/kota hingga kalurahan.
” Kita evaluasi, mungkin antar lima kabupaten/kota kita dipertandingkan maupun antar komunitas di kalurahan akan kita giatkan lagi. Harapannya Gobak Sodor dikenal lagi sampai ke generasi selanjutnya. Kita ingin agar relasi antar manusia bisa terus terjaga, salah satunya lewat wadah olahraga Gobak Sodor ini. Kalah-menang tidak masalah yang penting guyub silaturahmi budaya,” terang Dian. (wur/prg)