Bantuan Pangan Tahap 2 Stabilkan Harga Beras Sekaligus Menekan Stunting
Yogyakarta suarapasar.com – Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap II untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Yogyakarta.
Penjabat (Pj) Walikota Yogya Singgih Raharjo menjelaskan selain untuk menekan angka stunting, penyaluran beras ini juga sekaligus menstabilkan harga beras di pasaran. Singgih berharap harga beras yang mengalami fluktuasi belakangan ini tidak sampai berdampak pada terganggunya asupan gizi di masyarakat.
“Ini juga dalam rangkaian penurunan angka stunting di Kota Yogya, karena asupan itu sangat penting,” kata Singgih Raharjo di sela memantau penyaluran bantuan pangan beras di Kemantren Danurejan, Selasa (26/9/2023).
Bantuan pangan beras tahap II ini akan disalurkan selama tiga bulan sejak September hingga November. Total ada 24.844 KPM di Kota Yogya yang telah ditetapkan oleh Bappenas. Khusus di Kemantren Danurejan terdapat 1.036 KPM, dan masing-masing mendapatkan 10 kilogram beras dari Bulog dengan kualitas premium lima persen. Bantuan serupa tahap I sudah disalurkan pada periode April hingga Juni 2023 lalu.
Selain bantuan beras, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan telur serta menjaga distribusi kebutuhan sayur mayur di masyarakat.
“Mitigasi stunting ini harus dilakukan dari awal. Sejak calon pengantin sudah ada pendampingan. Kemudian ibu hamil juga dipantau asupannya, termasuk ketika melahirkan bayi dipastikan mendapatkan ASI eksklusif,” urainya.
Singgih juga mengajak masyarakat ikut mengawal distribusi bantuan pangan dari pemerintah.
“Apalagi hasil dialog dengan KPM, bantuan pangan tersebut sangat membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan pangan harian. Harapannya bantuan itu bisa tepat tuju atau sasaran, tepat mutu atau kualitas serta tepat waktu dalam penyaluran,” tambahnya.
Sementara Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Imam Nurwahid, menjelaskan bantuan pangan itu berasal dari cadangan beras pemerintah. Distribusi bantuan termasuk logistiknya disediakan oleh Bulog. Sedangkan data KPM yang ditetapkan oleh Bappenas telah divalidasi dan diverifikasi oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogya.
“Kami di Dinas Pertanian dan Pangan juga telah menguji kualitas berasnya. Bahkan jika penerima ada yang mengeluhkan kualitas berasnya, segera laporkan ke kami atau Bulog,” tandasnya.
Ketersediaan beras di gudang Bulog untuk kebutuhan bantuan pangan sekitar 250 ton mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Desember.
Selain itu, jika ingin mendapatkan beras dengan harga standar, masyarakat bisa berbelanja di Kios Segoro Amarto yang berada di Pasar Beringharjo, Pasar Prawirotaman, dan Pasar Kranggan.
“Di sana Bulog menyediakan beras kualitas medium dengan harga di kisaran Rp 10.000 per kilogram. Hal itu bisa menjadi alternatif bagi masyarakat seiring harga beras dengan kualitas sama di pasaran tembus Rp 13.000 per kilogram,” katanya. (wur/prg)