Rusak Berat, Saluran Irigasi Tersier Tani Maju, Tani Mandiri Cerme, Panjatan, Direhab Tahun Depan

Rusak Berat, Saluran Irigasi Tersier Tani Maju, Tani Mandiri Cerme, Panjatan, Direhab Tahun Depan

Kulon Progo, suarapasar.com : Sejumlah titik saluran irigasi tersier di kawasan Kalurahan Cerme, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo rusak cukup berat.

Sumarjo Ulu Ulu Cerme Panjatan

Sumarjo, Ulu ulu Kalurahan Cerme Kapanewon Panjatan Kulon Progo menyebut kerusakan terjadi di saluran tersier bulak Tani Makmur dan Bulak Tani Maju. Kerusakan terutama disebabkan faktor umur saluran irigasi tersier yang memang sudah cukup tua. Saluran irigasi tersier Bulak Tani Makmur dibangun sejak 1972, sedangkan Bulak Tani Maju dibangun pada 1984.

 

“Bulak tani makmur saluran tersier terbangun tahun 1972, Bulak Tani Maju tahun 1984. Saat ini kondisinya rusak berat, air tidak bisa mengalir baik, banyak yang merembes di saluran, sehingga tidak menjangkau sasarannya,” kata Sumarjo di Balai Kalurahan Cerme, Selasa, (17/10/2023).

 

Sumarjo menunjukkan bulak Tani Maju

Sumarjo menyebut kerusakan pada saluran irigasi tersier ini berdampak pada penurunan produksi pertanian karena air tidak bisa menjangkau sampai sawah yang lokasinya paling ujung.

 

“Bulak Tani Makmur ini area jangkaunya sekitar 24 hektar terdampak semua ini, sedangkan yang Tani Maju itu luasan 44 hektar, yang terdampak sekitar 21 hektar. Dampak kerusakan ini ya tentu saja penurunan hasil ya, karena air kan tidak merata, air tidak bisa menjangkau ke sawah yang paling ujung,” terangnya.

Saluran irigasi tersier menuju Bulak Tani Maju Cerme Panjatan

Ulu-ulu Kalurahan Cerme, Sumarjo menjelaskan pihaknya pun merencanakan perbaikan kedua saluran irigasi tersier tersebut tahun depan, dengan menggunakan anggaran alokasi dana desa (ADD).

 

“Yang mau kita bangun tahun depan saluran tersier Tani Mandiri itu yang bangunan sejak 1972, saat ini rusak berat tahun depan direncanakan akan kita rehab. Kemudian juga di Tani Maju rusak berat dan posisinya sentral mendesak akan kita rehab tahun depan,” tambahnya.

Saluran tersier rusak mengakibatkan aliran air tidak bisa optimal sampai ke ujung, karena terserap ke tanah.

Anggaran yang disiapkan untuk kedua jaringan irigasi tersier ini mencapai 300 juta rupiah.

 

“Untuk Bulak Tani Makmur kita anggarkan tahun depan itu 191 juta rupiah, kalau yang Bulak Tani Maju 109 juta rupiah.

Pengerjaannya nanti kita kerjasama dengan LPMD,” terangnya lagi.

 

Sumarja mengakui selain saluran irigasi tersier yang sudah rusak, saluran irigasi tersier yang belum terbangun permanen di wilayahnya juga masih cukup panjang. Jaringan irigasi tersier yang terbangun baru sekitar 4415 meter. Sedangkan yang belum terbangun sepanjang 4234 meter.

 

“P3A Tani Maju itu saluran tersier yang sudah terbangun 3081 meter, yang belum terbangun 3075 meter. Untuk P3A Tani Makmur saluran tersier yang sudah terbangun 1334 meter, yang belum terbangun 1159 meter,” urainya

 

Lahan sawah Tani Maju dan Tani Makmur sendiri ditanami padi, cabai, jagung dengan pola tanam padi, padi, palawija.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *