Paku Alam X Ingatkan Generasi Muda Batak di Yogya Tidak Kehilangan Identitas Bataknya

 

Yogyakarta, suarapasar.com : Pesta Bona Taon Pomparan Raja Silahisabungan yang merupakan ajang temu warga batak di DIY akan segera digelar kembali, setelah absen karena pandemi. Wagub DIY KGPAA Paku Alam X berharap acara ini menjadi upaya melestarikan adat budaya batak agar tidak luntur, meskipun mereka di tanah rantau.

Paku Alam mengatakan, hal tersebut penting dilakukan agar generasi muda Batak tidak kehilangan identitasnya. Pun, sistem kekeluargaan suku Batak yang kental tetap terjaga dengan baik. Apalagi saat ini, generasi muda banyak yang terlena dengan kemudahan teknologi, sehingga melupakan nilai-nilai luhur adat istiadat dan moral.

 

“Bagaimanapun,  Bona Taon Pomparan Raja Silahisabungan nanti bukan hanya seremonial. Berikan pemahaman bahwa meskipun tinggal di Jogja, tapi jangan jadi orang Jogja. Jadilah Batak yang mengerti Jogja. Beri pemahaman tentang silsilah, mana marga yang muda dan yang dituakan, lalu terapkan untuk membangun kembali moral luhur dari nenek moyang,” papar Sri Paduka saat menerima rombongan Pomparan Raja Silahisabungan, di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (17/10/2023).

 

Paku Alam menjelaskan sejak dahulu, sistem kekeluargaan suku Batak memang telah berjalan dengan sangat bagus. Silsilah terjaga, kepercayaan berbeda namun tetap tidak terpecah, dan penyesuaian diri yang baik di lingkungan sosial menjadi hal yang patut dibanggakan. Namun memang, sesuai perkembangan zaman, masalah regenerasi juga menerpa suku Batak.

 

“Mereka (Batak) saya minta bisa mewadahi anak mudanya. Kita rawat dan didik bersama mereka, agar tidak kehilangan identitasnya,” katanya.

 

Ketua Panitia Bona Taon Pomparan Raja Silahisabungan, Jabanten Sihaloho mengatakan, Bona Taon Pomparan Raja Silahisabungan akan diadakan pada Sabtu, 20 Januari 2024 mendatang. Acara tersebut akan dihadiri lebih dari 500 orang Batak di DIY. Akan disuguhkan musik tradisional, yang menjadi sarana pengenalan budaya.

 

Jabanten Sihaloho menjelaskan, Raja Silahisabungan memiliki 8 anak dalam satu rumpun, yaitu  Silalahi, Sihaloho, Situngkir, Sirumasondi, Sidabutar, Debang, Sipitubatu dan Tambunan.  Generasi Muda Silahisabungan diharapkan bisa menciptakan kebersamaan pada keturunan Raja Silahisabungan.  Saling tolong-menolong antar sesama keturunan Raja Silahisabungan di dalam segala aspek di masyarakat menjadi hal yang wajib dilakukan.

 

Jabanten Sihaloho menambahkan, penerimaan masyarakat DIY kepada warga Batak sejauh ini menurutnya sangat baik.Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk juga membaur dan menjadikan masyarakat DIY sebagai saudara. Bersatu, saling menghargai, dan saling membantu.

 

“Warga Jogja sangat welcome pada kami. Jadi sesuai pesan beliau, orang batak yang tinggal di Jogja jangan menghilangkan Bataknya, tapi mengikuti ajaran atau aturan yang ada di Jogja. Sosialisasi kami sangat baik, dan tidak ada masalah,” tutup Jabanten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *