Revitalisasi Pasar Tradisional Kulon Progo Harus Revolusioner

Kulon Progo, suarapasar.com : Pasar tradisional harus terus berbenah agar terus diminati masyarakat. Salahsatu sisi pembenahan dari infrastrukturnya.

Edi Priyono, Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo kepada reporter radii suarapasar mengatakan pasar tradisional sekarang harus menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat. Yakni pasar yang terbuka mudah diakses, termasuk ketersediaan parkir yang memadai, dan bukan sekedar megah dengan bangunan bertingkat-tingkat.

“Kecenderungan masyarakat sekarang itu kan belanja di tempat-tempat yang strategis dan mudah terjangkau alat transportasi artinya ketika pasar itu dibangun dengan model tertutup itu, justru malah mereka enggan untuk belanja di pasar ya kalau dimungkinkan malah pasar itu dibangun sekaligus los-los itu di depannya ada tempat parkir langsung jadi kendaraan di parkir di depan Los,” terang Edi di Tabebuya Kafe, Selasa, (21/11/2023).

Edi menegaskan revitalisasi pasar tradisional yang dilakukan dan direncanakan pemkab Kulon Progo harus benar-benar sesuai kebutuhan. Bukan sebatas melakukan perbaikan namun juga melakukan penataan untuk keberlanjutan pasar tradisional itu sendiri. Jangan sampai anggaran yang dikeluarkan untuk perbaikan dan revitalisasi yang dikucurkan tidak berdampak signifikan pada kebangkitan pasar tradisional.

“ketika membangun pasar tradisional dengan sistem lantai 1 lantai 2 itu harus dihindari karena apa masyarakat itu sudah malas. Maunya yang simple. Tempatnya nyaman bersih yang penting itu , tidak perlu bangunan terlalu megah dengan berlantai-lantai,” tambah Edi.

Edi juga menyarankan pengelolaan pasar tradisional di Kulon Progo mencontoh penataan pasar tradisional di Kota Yogyakarta, misalnya Pasar Kranggan.

“Kalau Pasar Wates itu lantai duanya dibuat sentra kuliner kayak Kranggan itu banyak kuliner, orang tetap akan datang. Kan makan tetap dibutuhkan, dan mencari yang beda. Daripada sekarang dibiarkan banyak yang kosong losnya, hanya untuk mainan kucing, banyak tikus kan malah kotor dan kumuh. Jadi kotor banget kan. Selain infrastrukturnya, inovasi-inovasi ini juga harus dipikirkan,” tegasnya.

Anggota DPRD Kulon Progo lainnya, Yuliyantoro menyebut masih banyak pasar tradisional di Kulon Progo yang harus direvitalisasi.

Persoalan klasik anggaran yang terbatas tidak boleh menjadi halangan memajukan pasar tradisional.

 

“kita melihat pasar tradisional masih banyak yang perlu renovasi. Persoalannya klasik anggaran.Tapi jangan pantang menyerah,” kata Yuli

 

Selain itu, pembangunan pasar tradisional juga harus dilakukan dengan perencanaan yang mantap dengan tahapan yang jelas. Revitalisasi pasar ini pun harus revolusioner. Desain konstruksi pembangunan yang mengikuti perkembangan jaman sehingga benar-benar mewujudkan pasar tradisional yang aman, nyaman, dan diminati masyarakat.

 

“Kami mohon untuk perencanaan pembangunan agar revolusioner. Selaras kemajuan teknologi. Saya contohkan pasar tradisional dengan bentuk los pasar berdiri sendiri sendiri, yang menyebabkan air hujan masuk pasar pada waktu musim hujan. Dengan kemajuan teknologi, misal rangka baja, memungkinkan pasar yang luas bisa satu atap/ hanggar. Hanggar ini bisa dikerjakan bertahap menyesuaikan anggaran, yang penting perencanaan telah selesai. Selain itu sistem drainase, penempatan sampah, akan membuat pasar menarik di segala cuaca,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *