FMDP 2023 : Menjawab Tantangan Disrupsi Lewat Inovasi Dan Kolaborasi
Yogyakarta, Suarapasar.com : Era digital memacu peran para petugas informasi dan komunikasi pemerintah untuk makin aktif dalam memanfaatkan kanal digital, termasuk media sosial, untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi opini publik. Keberadaan strategi penggunaan media digital menjadi sangat relevan dalam menunjang penyampaian program prioritas pemerintah.
Sekretaris Jenderal KPK RI, Cahya H. Harefa menjelaskan kemudahan dalam menyebarkan informasi dan berkomunikasi di media sosial harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk komunikasi publik, namun sebagai pemerintah, perlu memperhatikan etika dan pemanfaatan komunikasi publik dengan bijak.
“Era disrupsi dimana inovasi dan teknologi membuat perubahan terjadi secara massif, khususnya pada budaya dan perilaku masyarakat dalam mengakses informasi menjadi tantangan tersendiri untuk para petugas komunikasi pemerintah. Media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, YouTube dan lainnya menawarkan dialog dan menjadi medium bebas bagi publik dalam menyampaikan keluhan dan apresiasi kepada pemerintah,” ungkap Cahya dalam agenda Festival Media Digital Pemerintah (FMDP), di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Rabu (29/11/2023) .
Yuyuk Andriati Iskak, Kepala Biro Humas KPK mengatakan FMDP merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia atau Hakordia 2023. Hakordia sendiri setiap tahun diperingati pada tanggal 9 Desember, dengan acara puncak yang akan digelar oleh KPK pada tanggal 13 Desember 2023 di Senayan, Jakarta. FFMDP 2023 mengusung tema Menjawab Tantangan Disrupsi Lewat Inovasi Dan Kolaborasi.
“Melalui tema ini kita ingin menyelaraskan, berkolaborasi dan juga memperkuat sinergi antar lembaga pemerintah untuk bisa menjawab tantangan perubahan yang kita hadapi sama-sama dan kita bisa memberikan layanan informasi yang optimal kepada publik. Banyak hal yang harus kita benahi dan juga kita evaluasi tentang pengelolaan media digital ini. Kita sebagai pengelola komunikasi di pemerintahan tertentu perlu mengembangkan terus kapasitas dalam hal pemanfaatan media digital untuk pemenuhan kebutuhan informasi dan sesuai dengan kebutuhan publik,” ungkap Yayuk.
Hasyim Gautama, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan Indonesia menempati peringkat ketiga dari jumlah pengguna media sosial terbanyak di dunia. Mengalahkan Brazil, Amerika Serikat dan berada di bawah Cina dan India.
“Dampaknya media sosial memiliki peran kuat dalam menunjang mendorong kemajuan suatu negara. Dengan demikian wajar, jika media digital menjadi media yang dimanfaatkan oleh pemerintah dalam pelaksanaan komunikasi publiknya,” terang Hasyim.
Hasyim mengimbau masyarakat untuk terus menigkatkan literasi digital agar bisa memanfaatkan media digital dengan bijak. (WDS/DRW)