Tinjau Program Pemberdayaan Sosial Upaya Pengentasan Kemiskinan di DIY, Wapres RI : UKM Jangan Sampai Stunting
Sleman, suarapasar.com : Selain meninjau program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) kepada masyarakat dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Wapres RI KH Ma’ruf Amin juga berkesempatan meninjau berbagai program pengentasan kemiskinan sekaligus memberikan bantuan sosial bagi perwakilan masyarakat di Pendopo Kecamatan Prambanan, Jl. Raya Solo KM 17, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa (09/01/2024).
Di lokasi tersebut, Wapres meninjau Program Pejuang Ekonomi Nusantara (PENA), Program Keluarga Harapan (PKH) Graduasi Pendampingan dan Stimulan Modal Usaha, serta Program Kredit Usaha Bersama (Pendampingan dan Stimulan Modal Usaha). Wapres menyebutkan bahwa berbagai program telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas usaha masyarakat.
“Jadi pemerintah tidak hanya memberikan bansos untuk perlindungan sosial tetapi di dalam rangka pengentasan kemiskinan itu justru kita ingin memberdayakan. Tadi saya lihat hasilnya dari ada yang tadinya itu penghasilannya cuma 300 ribu Rupiah menjadi 1 juta Rupiah (per hari),” kata Wapres RI, KH Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya usai peninjauan.
Wapres pun meyakini bahwa UMKM-UMKM dapat terus tumbuh menjadi UKM bahkan menjadi usaha besar apabila didorong dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang telah dicanangkan pemerintah.
“Nah UKM ini jangan sampai dia stunting, artinya enggak naik-naik. Kita terus dorong lagi, kembangkan supaya dia jadi (usaha besar), ini dalam rangka pengentasan kemiskinan,” tegasnya.
Selain itu, di lokasi yang sama, Wapres juga menyerahkan bantuan BAZNAS kepada masyarakat Yogyakarta berupa bantuan pendidikan atau beasiswa prestasi kepada 40 siswa masing-masing senilai Rp 1.800.000 per dua semester selama masa pendidikan, dan bantuan lansia seumur hidup berupa sembako senilai Rp.500.000 dan uang tunai sebesar Rp.300.000 setiap bulan kepada 200 orang penerima.
Ketua BAZNAS D.I. Yogyakarta, Puji Astuti mengatakan program bantuan beasiswa diberikan kepada siswa sekolah tingkat menengah ke atas yang tidak mendapatkan bantuan program pemerintah. Demikian halnya dengan program bantuan lansia seumur hidup yang kini telah berjalan selama dua tahun, yang juga menyasar para lansia yang tidak tersentuh program bantuan apapun.
“Untuk bantuan lansia seumur hidup sasarannya adalah yang belum mendapatkan bantuan dari manapun. Kalau dia sudah mendapatkan bantuan, kita tidak berikan. Kami BAZNAS mengambil sisa-sisanya yang belum diberikan bantuan,” jelasnya.