Perkuat Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta Terus Dorong Pembentukan Kelompok Tani

Perkuat Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta Terus Dorong Pembentukan Kelompok Tani

Yogyakarta, suarapasar.com : Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta terus berupaya  menguatkan program ketahanan pangan di Kota Yogya, salah satunya dengan mendorong terbentuknya kelompok tani baru.

Dok HumasKotaYogya

Kepala Bidang Pertanian DPP Kota Yogyakarta, Eny Sulistyowati mengatakan untuk menumbuhkan kelompok tani pihaknya terus melakukan indentifikasi potensi wilayah disertai pembinaan terhadap masyarakat.

 

“Kami terus melakukan indentifikasi potensi wilayah dan pembinaan terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kelompok tani,” ujarnya Rabu (10/01/2024).

 

Selain itu DPP juga rutin menggelar bimbingan teknis (bimtek) terkait budidaya sayuran di tiap kemantren. Eny menjelaskan hingga saat ini jumlah kelompok tani di kota Yogya sebanyak 288.

 

“Tahun 2024 ada 288 kelompok tani. Tiap tahun kita menargetkan 5 penumbuhan kelompok tani baru,” jelasnya.

 

Menurutnya keberadaan kelompok tani sangat berperan dalam peningkatan ketahanan pangan. Terutama untuk memperkuat program ketahanan pangan berbasis wilayah.

 

“Kelompok tani juga berperan dalam menunjang sektor pariwisata yakni destinasi wisata edukasi pertanian perkotaan. Kami terus mengarahkan mereka agar menciptakan berbagai inovasi misalnya membuat olahan dengan berbagai turunannya yang bisa menjadi buah tangan/oleh-oleh bagi wisatawan yang datang,” terangnya.

 

Salah satu kelompok tani yang masih eksis sampai saat ini adalah Kelompok Tani Kompitu Hijau Kotabaru.

 

Ketua kelompok tani Kompitu Hijau, Sukesi.

 

Sukesi mengatakan kelompok tani ini terbentuk pada bulan Agustus 2020. Untuk membuat kelompok tani ini agar dapat terus bertahan ia pun terus bersinergi dengan para petugas penyuluh lapangan.

 

“Kebun kami sering dijadikan sebagai program studi mahasiswa, program pemberdayaan dari perguruan tinggi, dan instansi-instansi terkait pertanian dan perikanan,” kata Ketua kelompok tani Kompitu Hijau, Sukesi.

 

Sementara untuk mendorong perkembangan kebun menjadi lebih baik dan semakin maju ia mengatur jadwal anggotanya untuk merawat kebun.

 

“Untuk pemeliharaan kebun dikerjakan secara gotong royong oleh seluruh anggota. Saya bagi menjadi tujuh kelompok piket, ada yang bertugas mengontrol bak air, membersihkan kutu, menyiram tanaman, dan membersihkan kebun,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *