Tekan DBD, Dinkes Kota Intensifkan Monitoring Populasi Wolbachia
Yogyakarta, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang banyak ditemukan saat musim pancaroba atau musim hujan seperti saat ini dapat turun secara signifikan.
Salah satunya dengan mengajak para kader DBD di wilayah untuk selalu memberikan edukasi dan sosialisasi penanganan DBD.
Dinkes Kota Yogyakarta juga bekerjasama dengan UGM dalam monitoring secara berkala mengenai populasi nyamuk berwolbachia di Kota Yogyakarta.
Programer Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD Dinkes Kota Yogyakarta, Rubangi menjelaskan hingga akhir Desember 2023, kasus DBD di Kota Yogyakarta mencapai 88 kasus.
Kasus DBD ini merupakan yang terendah sejak tahun 2022 yang berjumlah 180 kasus DBD di Kota Yogyakarta.
“Saat ini DBD di Kota Yogyakarta merupakan yang paling rendah se DIY. Hal ini karena adanya kegiatan dari kader dan warga dalam menanggulangi terjadinya penyakit DBD,”jelas Programer Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD Dinkes Kota Yogyakarta, Rubangi saat ditemui di sela kegiatan monitoring berwolbachia, Kamis (11/1/2024).
“Saya berharap nyamuk berwolbachia persentasenya bertambah sehingga kasusnya menurun dan tentunya akan mengurangi pelaksanaan anggaran khususnya pelaksanaan fogging di Kota Yogyakarta,”tambahnya.
Ia menambahkan, tidak hanya pemerintah dan para kader yang melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit DBD dan mencegah perkembangan nyamuk. Tetapi warga Kota Yogyakarta juga diharapkan menerapkan hidup sehat dan melakukan 3M, yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur. Dimana nyamuk DBD ini menyukai adanya genangan air yang terdapat pada lubang atau barang-barang bekas akan digunakan untuk tempat berkembang biak nyamuk.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu menghimbau kepada masyarakat Kota Yogyakarta untuk terus mewaspadai kondisi cuaca di Kota Yogyakarta.
Selain adanya penyakit DBD, penyakit seperti ispa, diare, dan leptospirosis juga dapat menyerang siapapun saat musim pancaroba seperti saat ini.
“Walaupun data penyakit tersebut masih sangat sedikit. Kami terus memberikan himbauan untuk selalu melakukan hidup sehat dan menjaga kebersihan. Sehingga masyarakat tidak ada yang terkena penyakit tersebut,”ungkapnya.
Pihaknya juga mengungkapkan, agar masyarakat lebih peduli dan mengikuti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Ia juga mengajak kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk terus waspada adanya penyakit menular.
“Kami juga mengajak kesiapan fasyankes untuk terus waspada terhadap penyakit menular. Kesiapan mulai dari puskesmas dan rumah sakit serta layanan kesehatan lainnya seperti logistik juga harus disiapkan. Sehingga ketika ada kasus meningkat, pihak fasyankes tidak kewalahan,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengajak kepada masyarakat, jika memiliki riwayat penyakit menular ataupun mengalami demam secara mendadak atau gejala demam berdarah lainnya untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.