Kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo Wajibkan Pegawai Berbahasa Jawa Setiap Jumat

Kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo Wajibkan Pegawai Berbahasa Jawa Setiap Jumat

Yogyakarta, Kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo mewajibkan setiap pegawai di kelurahan tersebut menggunakan Bahasa Jawa dalam setiap rutinitasnya.

 

Lurah Kricak, May Christianti mengatakan penggunaan Bahasa Jawa ini sudah mulai dilakukan sejak bulan November 2023 lalu. Kebijakan ini sebagai langkah nyata dalam melestarikan budaya.

 

“Jadi kami tiap hari Jumat dalam setiap aktivitas seperti rapat, menerima telepon, bahkan pelayanan menggunakan Bahasa Jawa alus atau krama inggil,” ungkap May Christianti Selasa (16/1/2024).

 

Ia menambahkan penggunaan Bahasa Jawa tersebut juga merupakan langkah meneguhkan Kelurahan Kricak sebagai kelurahan budaya yang memiliki tanggung jawab lebih dalam mempertahankan dan mengembangkan kekayaan budaya yang dimilikinya.

 

“Apalagi Kelurahan Kricak telah diakui sebagai kelurahan budaya melalui Pergup DIY No. 36 Tahun 2014. Ini menjadi salah satu ekspresi konkret dari komitmen tersebut,” ujarnya.

 

Menurutnya penggunaan Bahasa Jawa memiliki kepentingan yang luas, tidak hanya terkait dengan menulis huruf Jawa dan sebagai alat komunikasi, tetapi penggunaan Bahasa Jawa lebih ditekankan kepada kepentingan pendidikan budi pekerti.

 

 

“Penggunaan Bahasa Jawa bukan sekadar aturan formal, melainkan juga sebagai ungkapan nilai-nilai luhur dalam budaya Jawa, seperti unggah-ungguh yang mengajarkan perilaku sopan santun dan saling menghormati antar masyarakat,” jelasnya.

 

Ia menambahkan aturan tersebut juga sebagai upaya dari pemerintah wilayah untuk melindungi Bahasa Jawa serta mendidik dan mewariskan budaya kepada generasi muda.

 

“Dengan menggunakan Bahasa Jawa secara aktif, diharapkan mereka akan terdorong untuk menyukai dan bangga menggunakan bahasa leluhur mereka,” katanya.

 

Sejauh ini menurut May, masyarakat pun merespon sangat positif karena dengan penggunaan Bahasa Jawa pada saat pelayanan menambah rasa akrab antara pemangku wilayah dengan masyarakat.

 

“Dengan mengintegrasikan Bahasa Jawa dalam setiap interaksi, tumbuh atmosfer yang lebih akrab dan bersahabat di antara masyarakat Kelurahan Kricak,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *