Kebakaran Dominasi Kejadian Bencana di DIY tahun 2023
Yogyakarta,suarapasar.com : Hasil rekapitulasi data kejadian bencana D.I. Yogyakarta tahun 2023 update data per 23 Januari
2024 yang dihimpun BPBD DIY melalui Pusdalops PB BPBD DIY sejumlah 1.418 kejadian.
Kabupaten Gunungkidul 389 kejadian, Kabupaten Bantul 385 kejadian, Kabupaten Kulon Progo 263 kejadian, Kejadian Sleman 259 dan Kota Yogyakarta 122 kejadian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan kejadian bencana pada tahun 2023 didominasi oleh kejadian kebakaran, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan.
“Kebakaran terbanyak di Kabupaten Bantul yaitu 204 kejadian. Kemudian Kabupaten Sleman 112 kejadian, Kabupaten Gunungkidul 89 kejadian, Kota Yogyakarta 75 kejadian, dan Kabupaten Kulon Progo 67 kejadian,” kata Noviar saat menyampaikan pers release di Gedung BPBD DIY, Selasa, (6/2/2024).
Sementara itu, tanah longsor banyak terjadi di Kabupaten Gunungkidul 201 kejadian. Selanjutnya di Kabupaten Kulon Progo 92 kejadian, Kabupaten Bantul 84 kejadian, Kabupaten Sleman 48 kejadian dan Kota Yogyakarta 13 kejadian.
“Kebakaran lahan dan hutan sebanyak 62 kejadian Kabupaten Sleman, 61 kejadian Kabupaten Gunungkidul, 54 kejadian di Kabupaten Bantul, 54 kejadian Kabupaten Kulon Progo dan 19 kejadian di Kota Yogyakarta,” lanjut Noviar.
Selanjutnya cuaca ekstrim yang mengakibatkan dampak terbanyak di Kabupaten Kulon Progo 44 kejadian, Kabupaten Sleman 32 kejadian, Kabupaten Bantul 32 kejadian, Kabupaten Gunungkidul 28 kejadian dan Kota Yogyakarta 13 kejadian. Kemudian gempabumi menimbulkan dampak sebanyak 1 kali yang terjadi pada bulan Juni 2023.
“Dampak dari kejadian selama tahun 2023 antara lain bangunan rusak 1.801 rumah, 171 tempat usaha, 13 fasilitas umum, 70 fasilitas pendidikan, 30 fasilitas pemerintah, 5 fasilitas kesehatan, 31 fasilitas ibadah, 4 fasilitas olahraga, 34 gudang, dan 125 kandang. Kemudian kerusakan infrastruktur antara lain 8 jembatan, 59 titik jalan, 196 talud, dan 14 drainase. Kendaraan antara lain 41 mobil, 52 motor, 7 truk dan 4 bus. Kerusakan sarana jaringan antara lain 24 jaringan internet, 135 jaringan Listrik, 56 jaringan telpon dan 13 penerangan jalan umum. Sebanyak 168 bangunan tergenang. Kemudian jumlah jiwa terdampak sebanyak 16.409 jiwa, diantaranya 176 jiwa luka-luka, 20 jiwa meninggal (4 jiwa karena kebakaran hutan dan lahan, 1 gempa bumi, 1 angin kencang dan 14 kejadian lainnya) dan 389 jiwa mengungsi. Sedangkan untuk taksiran nilai kerusakan sebesar Rp. 37.550.131.000,-,” urai Noviar. (wds/drw)