Instrumen Penting Kemajuan SDM, Dukungan Penguatan Regulasi, Kelembagaan, Program, Administrasi PKK Sangat Diperlukan
Yogyakarta, suarapasar.com : Proyeksi kependudukan di masa depan, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka akan berdampak meningkat pula angkatan kerja usia muda dan prosentase usia lanjut. Faktor-faktor itu seharusnya menjadi perhatian serius jajaran Tim Penggerak PKK di tingkat desa bahkan sampai ke tingkat RT/RW karena berdampak langsung terhadap program kerja PKK, sehingga perlu diperhitungkan mengenai pengelolaan kelembagaan Gerakan PKK.
Ibu-ibu PKK’ kerap dikaitkan dengan sekumpulan ibu-ibu yang melakukan berbagai kegiatan positif.
Dra Prima Sari, FLMI Pemerhati masalah sosial, ekonomi, dan kesehatan menjelaskan sebenarnya, kepanjangan PKK adalah Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Sebagaimana Peraturan Presiden No. 99 Tahun 2017 tentang gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, gerakan ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimulai dari unit terkecil, yakni keluarga.
“Dihadapkan dengan situasi nasional maka diperlukan regulasi yang mendukung penguatan kelembagaan, program dan administrasi PKK. Selan itu secara internal, Gerakan PKK masih menghadapi permasalahan terkait sumber daya manusia, sarana prasarana dan dukungan dana yang kurang memadai serta masih ada yang belum berpihak dalam pelaksanaan 10 Program Pokok PKK”, kata Dra Prima Sari, FLMI – pemerhati masalah sosial, ekonomi, dan kesehatan kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat, (9/2/2024).
“Dalam mengimplementasi 10 Program Pokok PKK itu diharapkan Pengurus dan kader -kader PKK diharapkan memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Juga dalam penempatan petugas dan kader-kader PKK pada setiap programnya memiliki kompetensi yang cukup untuk menjalankan program yang ditanganinya. Namun meskipun demikian para anggota PKK hendaknya mau ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan 10 program pokok PKK agar PKK dapat berjalan dengan baik”, lanjut Prima Sari.
Dalam sejarahnya Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan bentuk gerakan yang tumbuh dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat. Meskipun sebagai sebuah gerakan masyarakat dan selanjutnya menjadi gerakan nasional, gerakan PKK mempunyai struktur organisasi dan anggota lengkap dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, RW, RT dan dasa wisma. Semua rumah tangga menjadi aktif dari PKK.
“Hal itu menjadi kelebihan PKK, meskipun berbentuk sebagai gerakan, tapi struktur organisasi, program, administrasi dan anggotanya lengkap. Organisasinya dinamis dengan berbagai bentuk kegiatan-kegiatan, pertemuan dan edukasi yang melibatkan hampir semua rumah tangga, baik di desa atau wilayah kelurahan perkotaan”. Kata Prima Sari.
PKK menjadi instrumen penting bagi kemajuan sumber daya manusia. Pembinaan, pemberdayaan dapat dilakukan sejak mulai rumah tangga hingga merambah ke masyarakat luas. Peran penting PKK inilah yang hendaknya terus digerakkan dalam setiap sektor.
Mengasuh anak dan remaja di era serba digital, seperti ini tentu merupakan tantangan tersendiri bagi semua kalangan. Untuk membentuk karakter anak dan remaja yang kuat dan baik, diperlukan pola asuh yang dapat membentengi mereka dari efek buruk digitalisasi. Agar anak-anak di era zaman digital saat ini bisa terjauhkan dari faktor-faktor yang dapat merusak pola pikir.
“Sudah saatnya PKK zaman now diubah. PKK harus rebranding, PKK bukan semata kumpulan arisan dan sosialita. PKK punya program yang bermanfaat untuk masyarakat. Pandemi Coviud-19 telah memaksa PKK berubah menjadi PKK modern dengan penguasaan teknologi, di mana Ibu-Ibu yang sibuk bekerja dan beraktivitas di sektor formal dan informal memiliki keahlian dan kemampuan yang beragam sehingga bisa saling bertukar informasi dan menularkan ilmu dan pengetahuannya kepada sesama anggota PKK”, imbuh Prima Sari.
Dia menyebut makna PKK dan modernitas merujuk pada keseriusan PKK melaksanakan program kerja yang sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
“Dasa Wisma adalah kelompok di bawah PKK yang sangat strategis, efektif, dan efisien. Dalam pelaksaannya diharapkan bisa mengatasi segaa persoalan lebih dini tertangani. Misalnya kasus-kasus yang sedang menjadi wacana akhir-akhir ini seperti stunting, KDRT bullying bisa ditangani lebih dini dalam meningkatkan pencegahan. Dasa Wisma juga bisa menjadi instumen dalam pembagian BLT sehingga tepat sasaran”, kata Prima Sari
Di sisi ekonomi keluarga, PKK sebagai gerakan masyarakat dari pusat hingga kelompok dasawisma merupakan potensi yang sangat besar dalam menggerakan ekonomi keluarga yang bertujuan meningkatkan pendapatan. Seiring dengan perkembangan teknologi (digital) pemberdayaan ekonomi keluarga adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan anggota keluarga untuk mendapatkan pemasukan yang memadai, dengan dukungan teknologi digital untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek anggota keluarga itu sendiri, mapun aspek kebijakannya.
Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka Sistim Informasi Manajemen (SIM) data PKK dipastikan akan semakin akurat dan up to date (terbarukan). Selain itu, dengan memanfaatkan TIK, maka sumber daya manusia akan meningkat sesuai tuntutan dan tantangan jaman di era globalisasi.
Menurut Prima Sari sudah sangat urgen penyelenggaraan workshop Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi seluruh pengurus dan anggota PKK juga merupakan tindak lanjut dalam proses digitalisasi PKK untuk menunjang Sistem Indormasi Manajemen PKK itu sendiri sehingga miudah diakses oleh siapapun. Dengan itu akurasi data dapat tercapai dengan baik dan berjalan dengan baik, mulai tingkat provinsi, kabupaten kota, bahkan hingga tingkat kecamatan hinga Dasa Wisma. Hal ini dilakukan untuk menjawab tuntutan jaman yang selalu meminta adanya program kerja secara terencana dan berkelanjutan mulai bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
“Oleh karena itu, tidak ada kata terlambat untuk mau belajar. Ini karena, era atau jaman telah masuk digital dan teknologi informasi. Banyak anak anak bangsa sudah pandai dalam memanfaatkan teknologi, namun di lain sisi lain para orang tua masih gaptek (gagap teknologi). Inilah yang menjadi alasan, bahwa belajar untuk bisa harus terus dilakukan oleh para orang tua”, kata Prima Sari.
Di berbagai bidang, internet telah menjadi sarana yang efisien dalam menambah wawasan dan memperluas pengetahuan. Karena dunia internet terus berkembang, maka harus bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat positif dalam berinovasi dan membuka peluang bisnis.
“Dengan teknologi digital dalam PKK, pembinaan dan pendidikan ketrampilan, penerapan home industry seperti membuat makanan, bordir, aksesoris manik manik, sulaman, atau kerajinan tangan lainnya akan lebih gampang diakses melalui gadget. Dengan adanya internet, kita tinggal mencantumkan gambar barang, harga, dan alamatnya yang jelas, kita tampilkan di internet, maka lakulah dagangan kita. Ini berarti kita bisa memanfaatkan internet untuk berbisnis membantu keluarga dengan tanpa harus keluar rumah,” ujar Prima Sari.
Memasuki era digital ini, informasi nyaris tak terbatas, persaingan semakin ketat, karena yang dihadapi tidak lagi lokal tapi global. Oleh karena itu, akuntabilitas, efisiensi, efektifitas, dan transparansi menjadi tuntutan yang harus dilakukan.
“Dalam pelaksanaan TIK ini, saya yakin pemerintah siap memberikan fasilitas dalam DDbentuk pelayanan atas permintaan masyarakat yang membutuhkan pembelajaran di bidang TIK.Ini adalah kegiatan yang positif dalam rangka meningkatkan SDM kita untuk tidak gaptek. Karena itu, sinergi ini sangat baik sekaligus penyegaran bagi kita semua para bapak dan ibu yang memiliki anak anak didik di rumah. Kita tidak boleh ketinggalan dengan anak-anak kita,” pungkas Prima Sari. (wur/danr)