Sesalkan Besarnya Silpa Anggaran 2023, FPKS DPRD Kota Yogyakarta : Bisa Digelontorkan Untuk Atasi Sampah

Sesalkan Besarnya Silpa Anggaran 2023, FPKS DPRD Kota Yogyakarta : Bisa Digelontorkan Untuk Atasi Sampah

Yogyakarta, suarapasar.com : Fraksi PKS DPRD Kota Yogyakarta menyesalkan besarnya silpa sisa lebih pembiayaan anggaran pada APBD Kota Yogyakarta tahun anggaran 2023 yang mencapai 257 Milyar rupiah.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Yogyakarta, Nurcahyo Nugroho usai Rapat Paripurna di DPRD Kota Yogyakarta, Rabu, (8/5/2024).

Dalam pemandangan fraksi atas raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2023, yang dibacakan Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Yogyakarta, Nurcahyo Nugroho, PKS juga menyoroti lambannya langkah pemkot dalam menangani persoalan sampah. Padahal jika anggaran dioptimalkan bisa digunakan untuk penanganan sampah, silpa bisa ditekan.

 

“Memang silpa luar biasa mencapai 257 Milyar rupiah. Pinginnya kami, PKS, ketika kondisi masyarakat saat ini dihadapkan pada masalah sampah, Pemda DIY sudah memberikan warning tahun lalu akan adanya penutupan TPA Piyungan. Kalau akhir tahun lalu Pemkot bisa membuat gebrakan dengan dana yang ada untuk mengatasi permasalahan sampah,” kata Nurcahyo Nugroho usai rapat paripurna di DPRD Kota Yogyakarta, Rabu, (8/5/2024).

 

Nurcahyo menambahkan jika pemkot mengambil langkah cepat penanganan darurat sampah akhir tahun lalu, ketika TPA Piyungan ditutup pada Mei ini, tidak ada pagi persoalan sampah.

 

Pemkot sebenarnya bisa membangun TPST lebih awal atau akhir tahun lalu, dengan menggunakan APBD perubahan, tidak harus menunggu APBD murni 2024 sehingga baru membangun TPST tahun ini, yang berimbas ketika TPA ditutup TPST belum siap.

 

“TPA Piyungan bulan mei ditutup, Harusnya pemkot sudah siap. Memang satu tahun cukup singkat untuk perencanaan. Namun, karena menjadi sesuatu yang sudah darurat bisa dilakukan langkah begitu cepat untuk penanganan sampah. Ketika kemarin di akhir tahun perubahan anggaran di gelontorkan dana cukup luar biasa baik itu untuk sosialisasi kemudian pembuatan pengolahan sampah di 3 titik tpst yang ada, juga ada beberapa langkah bisa dilakukan pemkot terkait penanganan sampah, kondisinya tidak akan seperti sekarang. Sekarang masyarakat tidak percaya pemerintah, pemerintah ngapain saja,” urai Nugroho.

 

Lebih lanjut Nugroho berharap pengolahan sampah di TPST di Kota Yogyakarta, yaitu TPST Nitikan yang sudah ada maupun Kranon, dan Karangmiri yang masih proses pembangunan bisa optimal. Disisi lain diperlukan tempat khusus untuk menampung sementara sampah, menunggu antrean sebelum diangkut ke TPST. Apalagi saat ini juga masih musim liburan banyak wisatawan yang tentu juga memproduksi sampah.

 

“Ketika sekarang masih berproses terkait penanganan sampah mudah-mudahan pengolahan sampah di tiga titik yang dibangun pemkot bisa optimal . Selain itu, saat ini kan juga waktu liburan sekolah banyak wisatawan hadir bawa sampah sehingga perlu lokasi untuk transit sementara sampah dikemanakan sebelum diolah,” tutur politisi Partai Keadilan Sejahtera ini. (wds/drw)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *