Sultan Tegaskan TKD Untuk Kesejahteraan Rakyat
Yogyakarta,suarapasar.com – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa tanah desa harus berdampak pada terwujudnya kesejahteraan rakyat desa.
Saat bersilaturahmi dengan Nayantaka di Gedung Sekretariat Paguyuban Nayantaka, Jetis, Yogyakarta, Sabtu, (18/05/2024), Sri Sultan menyatakan penggunaan tanah desa lebih diprioritaskan bagi warga miskin maupun pengangguran.
“Tanah desa bukan untuk kepentingan memperkayai diri sendiri, jangan disewakan kepada orang lain atau asing untuk keuntungannya sendiri, tapi malah rakyatnya terlewati, ” tegas Sri Sultan.
Sri Sultan menyarankan agar pemakaian tanah desa disediakan bagi warganya yang miskin dan masih menganggur, digunakan secara bergilir, rentang waktu 3-4 tahun.
“Tolong bantu orang miskin, orang nganggur, untuk sewa tanah kelurahan,” ungkapnya.
Sri Sultan juga menjelaskan, bantuan dana istimewa yang dipinjamkan bagi warga miskin maupun pengangguran nantinya bisa bermanfaat menurunkan angka kemiskinan yang ada.
Sri Sultan berharap, sebagian tanah kas desa Dengan dana keistimewaan akan tumbuh pekerjaan-pekerjaan baru didesa, secara otomatis menghilangkan asumsi bahwa pekerjaan itu adanya di kota.
Menjadi cita-cita Gubernur warga desa mampu berdikari, memiliki pekerjaan atau usaha dengan memanfaatkan tanah desa untuk meningkatkan ekonomi khususnya daya beli (konsumsi) warga desa.
“Belajarlah ke daerah yang sudah lebih dulu berhasil mengelola tanah desa, ke Nglanggeran, Mangunan, Gedangsari, Breksi maupun Kaliurang,” jelasnya.
Lurah dan perangkatnya harus membangun akuntabilitas pada publiknya. Diharapkan pemerintah desa bisa lebih terbuka kepada masyarakatnya. Kompetensi dari Kelurahan atau Kalurahan yang akuntabel antara lain adalah lebih terbuka pada kritik dan juga aspirasi dari rakyatnya. Warga juga punya hak untuk mempertanyakan sesuatu pada kebijakan Kelurahan atau kalurahan, maka setiap ada pemasangan penanda keistimewaan di kantor kelurahan yang baru ada barcode yang dipasang.
“Pada barcode tersebut tidak hanya berisi potensi Kelurahan atau Kalurahan tetapi juga menampilkan para pengurus Kelurahandan lainnya,” terang Sultan.
Sri Sultan mengajak para lurah untuk dapat memaksimalkan kelompok masyarakat seperti karang taruna dan gapoktan untuk melakukan dialog Kelurahan atau Kalurahan dengan segala perangkatnya agar warga yang tinggal di wilayah tersebut merasa aman dan nyaman.
“Jagalah kondisi desa agar aman dan nyaman” pesannya.