Menuju WBK-WBBM, Kantor Kemenag Kulon Progo adakan Pembinaan dan Penguatan Agen Perubahan
Kulon Progo, suarapasar.com : Dalam upaya mewujudkan pembangunan Zona Integritas (ZI)-Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)-Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Kankemenag Kab. Kulon Progo mengadakan Pembinaan dan Penguatan Agen Perubahan, bertempat di Joglo Marjuki Samigaluh, Rabu (24/7/2024).
Kepala Kantor Kemenag Kab. Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, menyampaikan bahwa Agen Perubahan mempunyai tanggung jawab untuk selalu mempromosikan dan menjalankan keteladanan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Selain itu Agen Perubahan mempunyai tugas penting sebagai katalis yang dapat meyakinkan akan pentingnya perubahan, dan sebagai penggerak perubahan untuk memberikan solusi dalam sebuah persoalan.
”Agen Perubahan mempunyai peran penting untuk memberikan keteladanan di lingkungan kerjanya dan memberikan contoh langkah praktis di dalam menyelesaikan sebuah persoalan yang dihadapi di lapangan,” ujarnya.
Agen perubahan adalah ujung tombak dalam proses birokrasi. Mereka berperan penting dalam mengawal terlaksananya program dan kegiatan yang mendukung terwujudnya zona integritas di lingkungan Kankemenag dengan mengedepankan kualitas pelayanan publik di antaranya Long Time Service (LTS).
”Pembinaan Agen perubahan kali ini dilakukan dengan hal yang berbeda yaitu dengan melakukan touring bersama dari Kankemenag Kulon Progo menuju ke lokasi di Joglo Bu Marjuki, Samigaluh dengan menggunakan sepeda motor. Hal ini mengandung arti bahwa untuk menuju di sebuah tujuan dibutuhkan sebuah perjalanan dan usaha. Dengan dilakukan bersama dan senang hati maka akan memudahkan kita sampai pada tujuan yang telah tentukan,” jelasnya.
Lebih lanjut Wahib Jamil berharap agar Agen Perubahan tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun dapat dimaksimalkan untuk semuanya sebagai inspirasi.
Kasubbag Tata Usaha, Saeful Hadi, S.Ag., M.Pd.I. menjelaskan bahwa acara ini diikuti oleh 50 Peserta di antaranya para Kepala Seksi dan Agen Perubahan. Para peserta merupakan perwakilan dari satuan kerja (satker), unit kerja madrasah dan Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah Kulon Progo.
”Hal terpenting adalah perubahan pola pikir dan budaya kerja suatu organisasi. Ini terwujud dengan adanya keteladanan yang nyata dari pimpinan dan individu anggota organisasi. Pimpinan organisasi mempunyai lingkar pengaruh yang luas, sehingga perilaku pimpinan akan menjadi contoh bagi para bawahan dalam bertindak dan berperilaku. Namun dalam implementasinya, diperlukan dukungan beberapa individu untuk menjadi unsur penggerak utama perubahan, yang sekaligus dapat menjadi contoh berperilaku dalam organisasi,” jelas Saeful.