Kankemenag Kulon Progo Gelar Bimtek Pelayanan Lansia & Ibu & Hamil
Kulon Progo, suarapasar.com : Kantor Kementrian Agama Kulon Progo terus memperteguh komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satunya melalui pelayanan tanpa diskriminasi bagi kelompok rentan.
Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Kulon Progo, Saeful Hadi, menyampaikan sebagai upaya memberikan pelayanan yang terbaik, Kankemenag Kulon Progo menggelar Bimtek Pelayanan Terhadap Kelompok Rentan bagi Petugas Layanan.
“Ini adalah komitmen kita untuk memberikan layanan tanpa diskriminasi. Terutama untuk masyarakat yang tergolong dalam kelompok rentan. Meliputi lansia, ibu hamil atau menyusui, dan teman-teman disabilitas,” ujarnya saat memberikan sambutan pada pembukaan bimtek yang berlangsung di Aula PLHUT kantor setempat, Rabu (4/9/2024) pagi.
Saeful menjelaskan bimtek hari ini fokus untuk pelayanan kepada lansia dan ibu hamil atau menyusui. Sebelumnya juga sudah digelar bimtek layanan untuk belajar bahasa isyarat, untuk persiapan memberikan layanan kepada teman-teman disabilitas.
“Mari kita terus berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik. Karena sesungguhnya semua kebaikan yang dilakukan akan kembali kepada diri kita sendiri. Dan barang siapa yang memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusannya. Kita telah mempunyai program Lenteraku (Layanan Efektif untuk Kelompok Rentan Kankemenag Kulon Progo),” lanjut Saeful.
Sementara itu, Direktur Indonesia Ramah Lansia (IRL) Cabang Yogyakarta, Dwi Endah Kurniasih menjelaskan pelayanan prima adalah bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik, memenuhi harapan dan kebutuhan, serta mendapatkan kepuasan. Sehingga setiap petugas layanan harus menumbuhkan mental melayani.
“Harapan dan kebutuhan pelanggan itu prosedur layanan mudah, cepat dan efisien, biaya murah, serta pelayanan yang profesional. Sehingga memang sangat penting bagi petugas layanan untuk mengikuti bimtek agar mampu memberikan layanan terbaik bagi seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan,” tandas Endah.
Lebih lanjut Endah menjelaskan lansia memang harus mendapatkan perhatian lebih seiring adanya sejumlah permasalahan yang ada pada para lansia. Di antaranya keterbatasan gerak, mudah jatuh, beseran, menurunnya daya ingat atau pikun, dan muda infeksi. Selain itu lansia juga mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran, sulit BAB, cenderung mengurung diri, kurang gizi, tidak punya uang, dampak dari konsumsi obat yang banyak, sulit tidur, penurunan daya tahan tubuh, dan impotensi.
“Dengan kata lain bahwa lansia itu sudah merasakan bingung, blawur, budheg, bawel, bludrek, boyoken, bungkuk, dan beseran,” terangnya.
Sedangkan untuk memberikan pelayanan prima kepada lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui diperlukan prinsip-prinsip layanan. Antara lain: sikap, perhatian, tindakan, kemampuan dan penampilan.
“Komunikasi dengan kelompok rentan harus efektif. Berhadapan, menjaga kontak mata, berbicara dengan nada rendah dan jelas, kalimat sederhana dan pendek, serta tidak menyela pembicaraan,” jelasnya.