Kafilah DIY Ikuti 10 Kategori Lomba Dalam Ajang MTQ Nasional, Samarinda

Samarinda suarapasar.com – Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X berharap seluruh peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-30 asal DIY mampu menampilkan kemampuannya terbaiknya.

Harapan itu disampaikan, Paku Alam X saat memberikan pengarahan kepada kafilah DIY, Senin, (9/9/2024) pagi.

Selain itu, Paku Alam X juga berpesan agar para kafilah menjaga kesehatannya, dan bisa saling mengingatkan untuk senantiasa menjaga nama baik DIY.

“Apapun yang terjadi, saya nderek titip Jogja Istimewa. Dan ini juga kesempatan untuk menjalin silahturahmi dengan peserta lainnya, terutama yang dari daerah lain. Untuk perlombaan, bertandinglah tanpa beban kemenangan. Ini saatnya, latihan yang sudah dijalankan bisa diimplementasikan sebaik-baiknya,” ungkap Paku Alam X.

Plt. Kepala Biro Bina Mental Setda DIY, Sukamto mengatakan, kafilah DIY pada MTQ ke-30 Tahun 2024 ini berjumlah 41 orang yang terdiri dari peserta, official, dan pendamping. Kafilah DIY mengikuti 10 kategori lomba, di antaranya Tilawah untuk Dewasa maupun Remaja, Tafsir Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, Musabaqah Syarhil, Musabaqah Fahmil, serta Khot Naskah maupun Kontemporer.

“Kami berharap semua peserta bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat pengabdian, yang dilandasi dengan niat ibadah dan tampil dengan kemampuan optimal. Kami menekankan semua peserta untuk selalu menjaga kehormatan daerah, serta sportif dalam berlomba, sekaligus memenuhi segala persyaratan dan ketentuan panitia penyelenggara,” katanya.

 

Sebelumnya, Minggu (08/09/2024), Paku Alam X juga menghadiri pembukaan MTQ Tingkat Nasional ke-30 Tahun 2024 di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur.

 

MTQ dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dalam sambutannya Presiden mengatakan, penyelenggaraan MTQ Tingkat Nasional ke-30 ini diharapkan bukan hanya lebih baik penyelenggaraannya, tapi bagaimana agar nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran, seperti kejujuran, keadilan, perdamaian, dan persatuan dapat semakin kokoh dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Era digital membuat kita sangat mudah memperoleh informasi, sehingga kita harus mampu menyaring sendiri mana informasi yang baik. Karena itu kita butuh pegangan yang kuat, yaitu agama. Di sinilah latar pentingnya MTQ yang tidak hanya menampilkan keindahan membacakan Al Quran, tapi juga memberikan ajaran Al Quran guna memperkuat moral spiritual dalam sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ungkap Presiden.

 

MTQ Tingkat Nasional ke-30 Tahun 2024 ini mengangkat tema ‘Mewujudkan Masyarakat Cinta Al Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara’.

 

Presiden berharap melalui MTQ ini setiap pribadi mampu mengedukasi diri sendiri untuk mencintai Al Quran, hidup dalam kerukunan, kejujuran dan persatuan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara.

 

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, dalam skala yang lebih luas penyelenggaraan MTQ ini adalah jembatan persaudaraan yang lebih luas. Menurutnya, acara ini tidak hanya milik umat Islam, tapi juga melibatkan partisipasi dari saudara-saudari dari agama yang berbeda keyakinan.

“Kehadiran saudara-saudari kita ini menunjukkan betapa kokohnya ikatan kebangsaan kita, di mana perbedaan menjadi kekuatan dan keragaman menjadi anugerah. Hal ini seperti alunan simfoni yang harmoni ini menggambarkan kekayaan Indonesia yang penuh warna dan nilai toleransi yang mengakar kuat,” kata Yaqut. (wds/drw)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *