Forpi Kota Yogyakarta Minta OPD Terkait Giat Lakukan Razia Manusia Silver
Yogyakarta, suarapasar.com : Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta meminta kepada OPD terkait untuk merespon keluhan warga tersebut atas keberadaan manusia silver yang kembali marak terjadi di Kota Yogyakarta.
Baharuddin Kamba, Anggota Forpi Kota Yogyakarta menjelaskan dengan melakukan giat razia terhadap keberadaan manusia silver secara rutin diberbagai titik yang kerap jadi langganan manusia silver beraksi.
“Hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan ketentraman dan kenyamanan masyarakat khususnya pengguna jalan. Karena jika sudah mengganggu kenyamaan warga (pengguna jalan) dengan menggebrak kendaraan dan kendaranan terkena cat, maka tindakan tersebut sudah tidak benar,” kata Baharuddin Kamba, Selasa, (1/10/2024).
Baharuddin Kamba, Anggota Forpi Kota Yogyakarta menjelaskan manusia silver tidak perlu memaksa pengguna jalan untuk memberikan sejumlah uang.
“Apalagi dengan cara yang tak pantas, misalnya, menggebrak kendaraan. Itu sudah tidak benar. Jika pengguna jalan menemukan manusia silver yang demikian, maka tidak pantas untuk diberikan,” lanjutnya.
Penghasilan dari manusia silver ini juga cukup menggiurkan karena dalam sehari bisa mendapatkan uang ratusan ribu rupiah. Bahkan ada yang mencapai Rp. 600 ribu sehari. Jika dikalikan satu bulan bisa mencapai Rp. 18 juta.
“Sangat menggiurkan. Mengalahi gaji hakim atau take home pay di Indonesia yakni Rp. 12 juta perbulan,” tutur Baharuddin Kamba.
Beberapa waktu yang lalu pihak Satpol PP Kota Yogyakarta rutin melakukan razia terhadap keberadaan manusia silver. Namun, seakan tidak ada efek jera bagi manusia silver lainnya untuk melakukan hal yang sama yakni mengemis dengan modus manusia silver.
Pihak OPD terkait perlu melakukan pembinaan dan membuat pernyataan secara tertulis untuk tidak melakukan hal yang serupa. Atau sanksi sosial lainnya.
Jika tetap melanggar (manusia silver) maka dapat ditempatkan ke shelter atau camp assesment milik Dinas Sosial DIY agar dapat diberikan pembinaan dan pelatihan.
“Ya harapannya dengan ditempatkan di camp assesment Dinas Sosial DIY yang bersangkutan (manusia silver) tidak turun lagi mengemis dengan cara manusia silver tetapi mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan kealihan yang didapatkan selama di shelter Dinas Sosial DIY,” tandas Baharuddin Kamba, Anggota Forpi Kota Yogyakarta.