Dongkrak Kunjungan & Pendapatan Tenant, Pengelola Teras Malioboro 1 Gandeng GIPI dan PHRI
Yogyakarta, suarapasar.com : UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM DIY selaku pengelola Teras Malioboro 1 terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke tenant-tenant di Teras Malioboro 1. Tidak hanya kunjungan, peningkatan diharapkan juga terjadi pada tingkat penjualan dan omset para pedagang di Teras Malioboro 1.
Kepala UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM DIY atau Kepala Teras Malioboro 1 mengatakan sebagai upaya meningkatkan kunjungan ke Teras Malioboro 1, pihaknya menggandeng Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama pada Selasa (22/10/2024).
Tidak hanya berhenti di seremoni penandatanganan komitmen bersama, ke depannya kerja sama ini akan ditindaklanjuti melalui berbagai kegiatan yang nyata.
“Apa yang akan dilaksanakan khususnya di Teras Malioboro 1 untuk menggaet wisatawan ataupun kolaborasi yang lain sehingga bisa masuk ke Teras. Untuk itu hari ini kami menggelar Teras Malioboro Tourism Gathering, Dolan Bareng Blonjo Bareng Mas TEMO. Kami mengumpulkan GIPI dan PHRI. Tadi kami juga sudah mendapat arahan-arahan dari ketua-ketua, baik dari GIPI maupun dari PHRI. Nanti kita akan menyampaikan informasi-informasi ataupun agenda-agenda yang ada di Teras Malioboro ini akan selalu kita update, sehingga teman-teman anggota GIPI bisa membawa wisatawan berkunjung ke Teras Malioboro. Teman-teman PHRI juga bisa membantu promosi Teras Malioboro ini,” kata Hellen, Selasa, (22/10/2024).
Disisi lain, peningkatan kualitas tenant juga akan terus dilakukan agar tidak mengecewakan pengunjung. Para pengelola tenant terus diingatkan untuk memberikan pelayanan prima, tidak memanfaatkan kesempatan tingginya kunjungan wisatawan kemudian menerapkan harga yang tidak wajar atau ‘nuthuk’ harga.
“Nah terus juga untuk tenantnya sendiri tentu kita bukan hanya mengharapkan pengunjungnya naik, tetapi bagaimana kita nanti tenantnya ini bisa kita naik kelas-kan juga. Jadi saat pengunjungnya datang memang tenant-tenant ini sudah benar-benar siap, siap dari segi kualitas. Mereka harus menjaga pelayanan prima, juga mereka harus sampaikan ke pengunjung dan juga yang paling penting enggak boleh ‘nuthuk’ harga. Nah ini yang sering kita sampaikan ke kawan-kawan tenant,” lanjutnya.
Berdasar data, kunjungan ke Teras Malioboro 1 terus mengalami peningkatan. Penghitungan jumlah pengunjung di Teras Malioboro 1 tersebut merupakan data valid, karena dilakukan secara digital, sehingga merupakan data yang ter-update secara berkala.
“Pada 2023, kunjungan ke Teras Malioboro 1 mencapai sekitar 3 juta wisatawan. Kemudian, pada 2024, sampai dengan bulan September, kunjungan wisatawan sudah menyentuh kisaran 4 juta,” terang Hellen.
Hellen menambahkan berbagai pembinaan terus dilakukan, agar pelaku UKM, pengelola tenant-tenant di Teras Malioboro ini tidak sekedar menjadi pedagang kaki lima biasa, namun bisa naik kelas termasuk hingga menjadi eksportir.
“Di sisi lain pembinaan tenant terus kami lakukan, kualitas produk juga terus diupayakan peningkatannya melalui berbagai pelatihan kami. Hasilnya saat ini ada beberapa produk hasil kurasi dari tenant Teras Malioboro 1 ini yang bisa ekspor,” tambahnya.
Agus Mulyono Sekretaris Dinas Koperasi & UKM DIY menyatakan Pemda DIY memiliki komitmen yang kuat dalam pengembangan UMKM, salah satunya melalui Teras Malioboro. Dengan dukungan dana keistimewaan, Pemda DIY terus memberikan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kapasitas UMKM Teras Malioboro.
“Termasuk kami memberikan sertifikasi halal, PIRT. Ketika pedagang ini sudah masuk bergabung di SiBakul, secara otomatis pedagang ini sudah memiliki kesempatan untuk mendapatkan beragam fasilitas yang diberikan dinas, yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usahanya, menjadikan UMKM naik kelas,” tandasnya. (wds/drw)