Pemerintah dan Kepolisian Diminta Tertibkan Parkir Liar dan Aksi ‘Nuthuk’
Yogyakarta, suarapasar.com : Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta meminta kepada pemerintah dan kepolisian Polresta Yogyakarta untuk dapat menertibkan keberadaan parkir liar dan aksi menaikkan harga secara tidak wajar alias ‘nuthuk’ pada musim Liburan Natal dan Tahun Baru ini. Karena keberadaan parkir liar membuat jalan semakin semrawut dan aksi ‘nuthuk’ dapat membuat citra Yogyakarta sebagai kota wisata dapat tercemar.
“Selain itu bikin para wisatawan menjadi kapok untuk berkunjung lagi ke kota gudeg Yogyakarta ini,” kata Baharuddin Kamba, Anggota Forpi Kota Yogyakarta Kamis, (19/12/2024).
Potensi kunjungan ke Yogyakarta pada musim Liburan Nataru kali ini akan meningkat sehingga membuka peluang aksi ‘nuthuk’ kembali terjadi lagi. Semacam aji mumpung dimusim liburan.
Sosialisasi dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta kepada para pelaku khususnya dikawasan wisata seperti Malioboro agar tidak melakukan aksi ‘nuthuk’ kepada para wisatawan.
“Harga sewajarnya saja lah. Begitu pun dengan tukang becak termasuk andong untuk tidak melakukan aksi ‘nuthuk’ pada masa liburan Nataru,” lanjutnya.
Baharuddin Kamba menambahkan apabila terbukti melakukan aksi ‘nuthuk’ maka tindakan tegas harus diberikan.
“Jangan diberikan toleransi karena akan berimbas pada pedagang maupun pelaku jasa lainnya. Sanksi tegas sebagai efek jera bagi pelaku maupun lainnya. Begitupun dengan juru parkir atau jukir yang menaikkan tarif tidak sesuai aturan ya harus ditindak tegas. Vonis Tipiring (Tindak Pidana Ringan) karena ‘nuthuk’ parkir diharapkan maksimal agar memberikan efek jera,” imbuhnya.
FORPI juga mendesak penertiban parkir liar di jalan Pasar Kembang yang sudah menjadi langganan.
“Kan aparat kepolisian seharusnya tau keberadaan parkir liar dikawasan Jalan Pasar Kembang, ya tinggal kemauan saja untuk menindak tegas atau membiarkannya,” tandasnya.
Ditambahkan Baharuddin Kamba, Forpi Kota Yogyakarta mendukung upaya penertiban jukir liar dengan alasan ketertiban umum. Selain itu, pemerintah perlu mengarur detail soal pengelolaan dan tata kelola lahan parkir. Masalah parkir di Kota Yogyakarta akan jadi masalah serius dan terus terjadi karena persoalan lahan yang terbatas, padahal Pemerintah Kota Yogyakarta butuh pendapatan, salah satunya lewat retribusi parkir.
“Harapannya ada kesan yang baik bagi wisatawan selama berkunjung di Kota Yogyakarta selama Liburan Nataru ini,” pungkas Baharuddin Kamba, Anggota Forpi Kota Yogyakarta. (wds/drw)