Akomodir Keluhan Warga Sekitar TPA Banyuroto, Pemkab Kulon Progo Terus Minimalisir Dampak Negatif Pengolahan Sampah di TPA

Akomodir Keluhan Warga Sekitar TPA Banyuroto, Pemkab Kulon Progo Terus Minimalisir Dampak Negatif Pengolahan Sampah di TPA

Kulon Progo, suarapasar.com : Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi memastikan pemerintah Kabupaten Progo akan mengakomodir dan menindaklanjuti masukan dari warga masyarakat sekitar TPA Banyuroto, Nanggulan yang terkena dampak negatif keberadaan TPA Banyuroto.

Sejumlah warga sendiri menyampaikan aspirasi mereka pada Senin, (24/6/2024) lalu mengeluhkan adanya pencemaran udara bau yang tidak sedap di lingkungan warga yang jaraknya sekitar 1 km dari TPA Banyuroto. Selain itu, warga juga mengeluhkan sumur mereka yang tercemar rembesan air lindi TPA Banyuroto padahal sumur masih digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, karena sebagian warga tidak mampu memasang jaringan pipa air bersih PDAM.

Dampak buruk semakin dirasakan warga setelah adanya Perluasan TPA Banyuroto.

Srie Nurkyatsiwi menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan kepada perwakilan masyarakat Banyuroto tersebut bahwa akan dilakukan beberapa pengolahan di TPA Banyuroto sehingga kemudian dampak-dampak negatif bisa diminimalisir.

“Masyarakat menanyakan dampak-dampak negatif yang mereka rasakan. Nah kan masih proses, kami upayakan terus untuk meminimalisir dampak negatif yang muncul,” kata Siwi, di Pemkab Kulon Progo, Selasa, (25/6/2024).

 

Siwi mengakui saat ini mungkin masih ada dampak yang dirasakan masyarakat karena memang masih dalam tahap proses pihaknya juga terus berharap akan melakukan berbagai upaya agar pengolahan sampah di Banyuroto bisa diminimalisir dampak resikonya.

 

“Kalau bicara terhadap tempatnya untuk disana kan mereka sudah oke, tapi kan yang ditakutkan mereka, nanti baunya gimana, limbah lainnya gimana. Tapi sudah kita jawab, kita pastinya dari pengelolaannya kan sudah di sedemikian rupa jangan sampai berdampak terhadap lingkungan. Soal itu sekarang masih ada bocoran di situ kan proses ya,” lanjut Siwi.

 

Siwi menambahkan di tahun ini juga ada pengadaan alat pengolah sampah dibiayai danais.

 

“Dan kita di tahun ini juga sudah ada pembelian alat incinerator yang dibiayai dari danais. Harapannya kan itu juga bisa jalan, kita sudah beberapa perencanaan dan itu juga sudah disesuaikan dengan persyaratannya,” lanjut Siwi.

 

Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi juga mengklaim perencanaan pengolahan sampah TPA Banyuroto sudah didesain minim polusi dampak negatif. Namun jika diperjalannanya ditemukan kendala, tentu akan ada kajian dan pembenahan agar masyarakat tidak terganggu.

 

“Kalau dari perencanaan sudah enggak ada masalah. Kan enggak mungkin kan pemerintah itu membangun sebuah masalah, jadi mengatasi masalah ada masalah baru. Yang pentingnya mengatasi masalah juga enggak berdampak kepada masalah lagu. Ini kemarin yang kita jelaskan ke masyarakat sudah diminimalisir. Tapi kalau nanti diperjalanan masih ada kendala, ya ini kan masih perlu pembenahan-pembenahan, tentu akan kita lakukan,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *