Aksi Klitih Kembali Marak, Alarm Kejahatan Jalanan dan Minimnya Rasa Aman Bagi Warga Yogyakarta

Aksi Klitih Kembali Marak, Alarm Kejahatan Jalanan dan Minimnya Rasa Aman Bagi Warga Yogyakarta

 

Yogyakarta, suarapasar.com : Kasus kejahatan jalanan atau masyarakat Yogyakarta menyebutnya sebagai aksi klitih kembali marak terjadi di Yogyakarta. Pada tahun 2024 atau paling tidak hingga pertengahan Oktober 2024 di wilayah Yogyakarta menunjukkan tren peningkatan. Atau paling tidak hampir setiap bulan pada tahun 2024 ini, aksi klitih terjadi.

 

“Hal ini tentunya menjadi alarm bagi pihak kepolisian Polda DIY khususnya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan di jalanan dengan rutin melakukan razia terutama pada malam hari hingga dini hari atau jam ganjil. Terutama di jalan yang sepi dengan penerangan lampu jalan yang minim. Atau bahkan razia dapat dilakukan ditempat-tempat seringnya berkumpul para remaja pada malam hingga dini hari,” kata Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (12/10/2024).

 

“Razia malam hari ini sangat penting agar masyarakat Yogyakarta tidak lagi takut untuk berpergian pada malam hingga dini hari,” tambahnya.

 

Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW menambahkan maraknya aksi klitih kembali terjadi di Yogyakarta tentunya juga menjadi alarm bagi orangtua termasuk pihak sekolah agar senantiasa mengawasi anaknya. Agar tidak keluyuran pada malam hingga dini hari.

“Karena jika anak dibiarkan keluyuran pada malam hingga dini hari pilihannya hanya satu yakni anak jadi korban klitih atau anak jadi pelaku klitih,” katanya.

 

Jogja Police Watch (JPW) meminta kepada pihak kepolisian Polda DIY untuk kembali rutin melakukan razia guna mencegah aksi kejahatan jalanan atau klitih yang kembali marak terjadi akhir-akhir ini.

 

Razia dapat dilakukan pihak kepolisian di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya tindak kejahatan jalanan.

 

“JPW menyakini pihak kepolisian telah memiliki data dan informasi terkait titik-titik yang berpotensi terjadinya aksi klitih termasuk kelompok atau gang yang kerap melakukan aksi klitih,” tandasnya.

 

JPW juga mendesak fungsi intelejen dan reserse untuk dimaksimalkan.

 

“Jangan sampai kecolongan untuk sekian kalinya dan korban berjatuhan,” katanya lagi.

 

Meski sedang dalam masa pilkada, kepolisian diharapkan tidak hanya fokus kepada kegiatan kampanye Pilkada 2024 saja tetapi fokus juga pencegahan agar aksi klitih tidak kembali terjadi.

 

Termasuk juga rutin melakukan razia terhadap peredaran ilegal minuman keras (miras).

 

“Karena tidak jarang pelaku klitih terpengaruh oleh minuman keras dalam melakukan aksi klitihnya,” tuturnya.

 

JPW mendukung pihak kepolisian Polda DIY untuk menindak tegas terhadap pelaku klitih.

 

“Bagi masyarakat untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri terhadap para pelaku klitih. Serahkan pada pihak kepolisian dan masyarakat dapat meningkatkan siskamling agar dapat meminimalisir aksi klitih terjadi,” pungkas Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *