Apindo, dan 11 Perusahaan Siap Dukung MBKM Mandiri di DIY
Suarapasar.com, yogyakarta : Pemda, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan sebelas perusahaan menyatakan komitmennya untuk membantu pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri di seluruh perguruan tinggi di DIY.
Komitmen itu tertuang dalam Nota Harapan Bersama (Mutual Expectation Agreement) yang ditandatangani 16 calon mitra MBKM dan 21 perwakilan Perguruan Tinggi swasta se-DIY di akhir acara dialog multi pihak Multi Stakeholder Dialogue (MSD).
Koordinator Pembelajaran Ditbelmawa Kemendikbudristek, Dewi Wulandari A dalam acara Bimtek dan MSD di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V DIY mengatakan Kemendikbudristek terus mendorong dan menyesuaikan kebijakan MBKM.
“Terakhir kementerian meluncurkan MBKM Episode 26, yang mengandung dua aspek penting. Pertama adalah dengan standar yang lebih memerdekakan, dan kedua sistem akreditasi perguruan tinggi yang meringankan,”kata Koordinator Pembelajaran Ditbelmawa Kemendikbudristek, Dewi Wulandari A dalam acara Bimtek dan MSD di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V DIY, Kamis (5/10/2023).
Sementara itu Kepala L2Dikti Wilayah V, Aris Junaidi, menyatakan, perguruan tinggi menyadari pentingnya MBKM karena dapat menguatkan sinkronisasi lulusan dengan kebutuhan.
“Kami yakin dalam jangka panjang MBKM akan mampu membantu mahasiswa menyiapkan diri bagi masa depannya. Sehingga mereka tidak sekadar menjadi job seeker melainkan mampu menjadi job creator,” ungkap Aris Junaidi.
Sedangkan tim Kampus Merdeka Mandiri (KMM) Niki Prastomo mengungkapkan, sosialisasi meliputi
pengenalan umum mengenai MBKM, khususnya MBKM Mandiri. Dengan mengikuti acara sosialisasi, diharapkan para peserta memahami filosofi, dasar hukum, dan perlunya MBKM Mandiri.
Sedangkan Bimtek ditujukan kepada kalangan perguruan tinggi yang sudah memahami seluk beluk MBKM tetapi masih membutuhkan bimbingan teknis pelaksanaannya. Bimtek berfokus pada bagaimana perguruan tinggi bisa melakukan relaksasi kurikulum dan bagaimana mendesain kurikulum MBKM.
“Adanya perbedaan kebutuhan di masing-masing wilayah LLDikti menjadikan pertimbangan untuk diadakan sosialisasi dan bimbingan teknis,” tambahnya. (wur/drw)