Daftar Pilkada Pakai Batik Wahyu Tumurun, NKH – Rini Ingin Lanjutkan Perjuangan Pak Toyo & PakHasto
Kulon Progo, suarapasar.com : Novida Kartika Hadhi dan Rini Indriani, pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kulon Progo yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera datang mendaftar pilkada di KPU Kulon Progo Kamis, (29/8/2024) dengan mengenakan pakaian batik motif wahyu tumurun.
Motif ini memiliki makna harapan agar para pemakainya mendapat petunjuk, berkah, rahmat, dan anugrah yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, melambangkan harapan tercapainya cita-cita, kedudukan, ataupun pangkat.
Bakal calon Bupati Kulon Progo, Novida pun berharap dapat melanjutkan perjuangan politisi PDI P terdahulu yang berhasil memimpin Kulon Progo.
“Wahyu tumurun ya yang kemarin-kemarin sebelumnya juga mengenakan motif wahyu tumurun Insya Allah dari Pak Toyo Pak Hasto sampai ke kita, Insya Allah kita akan melanjutkan nanti perjuangan beliau-beliau. Semoga nanti 27 November nanti kita bisa memenangkan untuk melanjutkan senior-senior kita yang sudah melakukan pembangunan yang ada di Kulon Progo,” tutur Novida.
Novidha Kartika Hadhi optimis dapat memenangkan pilkada hingga 60 persen. Jika terpilih, akan melaksanakan visi misi,program unggulan membuka investasi, melanjutkan Bela Beli Kulon Progo untuk optimalisasi pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat Kalurahan/ Kelurahan.
“Insya Allah modal Bismillah, menang 60 persen. Kita ingin membuka seluas-luasnya ruang investasi yang ada di Kulon Progo. Kemudian yang kedua adalah melanjutkan Bela Beli Kulon Progo yang kita tujukan, kita fokuskan pada setiap Kalurahan yang ada di Kulon Progo yaitu untuk memberdayakan sumber daya yang ada untuk masyarakat demi peningkatan perekonomian di Kulon Progo,” kata Novida Kartika Hadhi, usai pendaftaran pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Kulon Progo di KPU Kulon Progo, Kamis, (29/8/2024).
Terkait pemilihan berpasangan dengan Rini Indriani, Novida menyebut pemilihan perempuan untuk memastikan keterwakilan suara perempuan. Selain itu secara kapasitas Rini Indriani juga dinilai mumpuni untuk membangun Kulon Progo salah satunya di sektor pariwisata.
“Kulon Progo ini jumlah penduduknya laki-laki dan perempuan itu sama, jadi kita juga pengen wakil perempuan, sehingga semuanya terwakili dengan baik. Selain itu, secara profesi secara pengalaman yang ada pada Bu Rini ini klop sekali untuk kebutuhan Kulon Progo ke depan. Beliau ini dibilang pariwisata cukup mumpuni secara akses secara pengalaman. Kemudian untuk UMKM, secara pengalaman secara akses secara pasar bebas yang ada di luar negeri juga beliau menguasai. Jadi kita juga pengen kiprah Bu Rini nanti tidak hanya memikirkan pemerintahan yang ada di Kulon Progo tapi juga masyarakat secara real untuk masyarakat Kulon Progo,” urai Novida.
Dalam kesempatan yang sama, bakal calon wakil bupati, Rini Indriani mengaku memilih maju mendampingi Novida setelah melakukan komunikasi dan merasa ada kesepahaman arah visi misi membangun Kulon Progo.
“Dari beberapa kandidat calon Bupati yang ada ternyata Mas Novida yang ketika saya melakukan komunikasi dengan beberapa masyarakat di sini yang diterima oleh masyarakat Kulon Progo dan punya chemistry punya visi dan misi yang sama untuk membangun Kulon Progo jadi akhirnya saya menerima pinangan dari Mas Novida untuk bisa mendampingi beliau,” katanya.
Rini juga menanggapi viralnya baliho dirinya yang menuliskan background pengalaman ketua osis SMA 1 Sentolo.
“Ya karena memang saya ingin mengingatkan kembali sekitar wilayah itu, karena saya dulu SMA Ploso. Oh iya ini dulu teman saya karena sudah hampir 25 tahun saya merantau di ibukota dan dalam waktu yang dekat saya ingin membuat orang mengingat saya salah satunya adalah dengan mencantumkan nama Ketua OSIS itu sebagai branding. Sehingga orang akan oh si Rini yang dulu ketua OSIS di SMA Ploso tahun sekian,” tuturnya.