Desa Wisata Krebet Bantul Juara I Lomba Desa Wisata DIY

Yogyakarta, suarapasar.com : Desa Wisata Krebet Kabupaten Bantul menjadi desa wisata terbaik di DIY. Predikat ini berdasarkan penilaian pada Lomba Desa Wisata Tingkat DIY tahun 2024.

Penghargaan diberikan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X pada acara Penghargaan Lomba Desa Wisata Tingkat DIY tahun 2024 di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta, Selasa, (20/8/2024).

Penilaian Lomba Desa Wisata DIY dimulai dengan usulan peserta pada bulan Mei, seleksi administrasi pada bulan Juni, dan  dilanjutkan dengan kunjungan lapangan pada bulan Juli 2024. Tim Juri yang diketuai Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY, GKR Bendara.

 

Paku Alam X mengatakan, pengembangan desa wisata bukan hanya soal mempromosikan destinasi wisata, tetapi juga tentang memperkuat jati diri dan identitas desa. Dengan demikian, wisatawan yang datang ke desa-desa tidak hanya menikmati pemandangan atau atraksi budaya, tetapi juga dapat merasakan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.

 

“Saat ini ada peningkatan yang signifikan pada jumlah desa wisata di DIY. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin menyadari potensi besar yang dimiliki oleh desa mereka,” ungkap Paku Alam.

 

Data menunjukkan bahwa kontribusi desa wisata terhadap perekonomian lokal semakin meningkat. Banyaknya desa wisata yang berhasil menciptakan lapangan kerja baru dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun, tantangan ke depan tidak mudah. Desa wisata harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan agar budaya dan tradisi yang ada.

 

“Inovasi dan kreativitas menjadi kunci untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat nasional dan internasional,” lanjut Wagub.

 

Paku Alam menekankan, desa wisata menjadi contoh nyata dari kekuatan gotong royong, inovasi dan cinta akan budaya lokal yang menjadikan desa wisata DIY istimewa. Wakil Gubernur percaya dengan semangat yang sama, desa-desa wisata ini akan mampu membawa nama DIY harum di kancah nasional dan internasional. Mereka terus didorong untuk berinovasi dan tidak berhenti mempersembahkan yang terbaik untuk desa dan masyarakat.

 

“Mari bersama kita wujudkan Yogyakarta yang semakin maju berbudaya dan sejahtera,” pungkas Paku Alam X.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam pesan daringnya menyampaikan apresiasi pada seluruh penggerak desa wisata di DIY. Penyelenggaraan lomba ini juga sesuai dengan arahan pusat yaitu, pariwisata hijau.

 

“Semoga ini dapat membantu menguatkan tata ruang desa wisata dan mendorong desa wisata untuk menuju desa wisata yang mendunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Selamat kepada para pemenang lomba Desa Wisata Yogyakarta tahun 2024,” ujarnya.

 

Plt. Kepala Dinas Pariwisata DIY, Agus Priono melaporkan, lomba ini didanai oleh Dana Keistimewaan. Kolaborasi dijalin secara pentahelix antar-stakeholder pariwisata, yaitu, pemerintah, akademisi, praktisi/asosiasi, komunitas, dan media. Pengembangan desa wisata di DIY berbasis budaya dengan konsep pemberdayaan masyarakat (community-based tourism). Hal ini didukung dengan Pokdarwis sebagai penggerak Sapta Pesona dan masyarakat yang Sadar Wisata.

 

Penghargaan diberikan kepada 3 pemenang (Juara 1, 2, dan 3) dan 2 finalis Lomba Desa/Kampung Wisata berupa Trophy, Sertifikat, dan Uang Pembinaan dengan total sebesar Rp 115.000.000,00. Peserta terdiri dari 5 Desa/Kampung Wisata terbaik atau unggulan dari 5 kabupaten/kota yang diusulkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota.

 

“Acara ini sebagai upaya pembinaan, pendampingan dan evaluasi terhadap Pokdarwis, desa/kampung wisata, dan homestay berdasarkan standar CBT ASEAN dan UNWTO/UN Tourism, Panduan Pengelolaan Desa Wisata serta indikator penerapan Sapta Pesona dan Sadar Wisata di daya tarik wisata dan destinasi wisata,” ujar Agus.

 

Desa Wisata Krebet, Kabupaten Bantul, dengan skor 4.901 keluar sebagai pemenang, dan dinobatkan menjadi desa wisata terbaik DIY. Kedua, ada Desa Wisata Nganggring, Sleman dengan skor 4.789. Ketiga, Desa Wisata Sembrani, Kabupaten Gunungkidul dengan skor 4.588, yang baru saja masuk menjadi desa wisata.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *