DIY Pilot Project Smart City Polri

 

Yogyakarta (23/02/2024) – Jogja Smart Province menjadi salah satu faktor yang membuat Polri tertarik menjadikan DIY sebagai pilot project program Smart City. Smart City dari POLRI ini berbasis Algoritma Road Safety Policy, guna menunjang keselamatan di jalan raya.

 

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku siap berkolaborasi dan berelaborasi dengan Polri terhadap pengembangan smart city ini. Dukungan penuh ini disampaikan langsung pada Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan, pada Jumat (23/02/2024) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Kedatangan Brigjen Pol Aan Suhanan ini didampingi oleh Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan dan Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurriza.

 

Sri Sultan menyebut, pihaknya berupaya membangun afiliasi dengan lembaga-lembaga lain termasuk Polri untuk mendukung keberhasilan smart city. Menurut Sri Sultan, konteks smart city tersebut sangat luas, tidak hanya menghubungkan DIY dengan daerah lain, tetapi bahkan mampu menjangkau seluruh dunia.

 

“Smart city ini dibutuhkan oleh banyak pihak, himpunan-himpunan, kampus, mall, toko dan sebagainya. Pun dari POLRI, bagaimana kita bisa membangun kerjasama untuk mengatur penyelenggaraan layanan lalu lintas. Jogja memang bukan kota metropolitan tapi nanti tol sudah selesai, pasti perlu penanganan lebih, agar lalu lintas tidak makin crowded,” jelas Sri Sultan.

 

Lebih lanjut Sri Sultan menekankan, melalui smart city yang berintegrasi dengan smart province ini, dapat diatur bagaimana keamanan dan kenyamanan lalu lintas. Hal ini dapat memetakan bagaimana traffic-nya hingga menangani potensi kejahatan. Apalagi DIY saat ini sudah memaksimalkan penggunaan IT hingga ke level kalurahan. Ini tentu akan memudahkan petugas di lapangan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas di lapangan.

 

Sri Sultan menyebut, DIY lebih dari siap untuk saling bersinergi dengan program Polri ini. Saat ini DIY sedang mengembangkan pemasangan kabel optik hingga ke pelosok kalurahan gina mendukung kebutuhan koneksi internet. Hal ini sebagai antisipasi tower BTS yang dapat tumbang karena faktor alam. “Peristiwa 2010 (erupsi Merapi) banyak menara BTS yang runtuh terbakar, hingga HP tidak berfungsi. Sehingga maunya memudahkan untuk pertolongan jadi tidak bisa. Nah, kami coba cari alternatif dengan kabel optik ini siapa tahu kalau ada bencana, kabel ini tidak rusak, masih ada pilihan untuk pertolongan bisa lebih cepat,” tutur Sri Sultan.

 

Brigjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pembangunan smart city berbasis Algoritma Road Safety untuk keselamatan di jalan. Menurut Aan, dirinya dan Sri Sultan sudah sepakat untuk saling mendukung program tersebut.

 

“Di Yogyakarta ada Smart Province, ini nanti akan berkolaborasi dengan smart city yang berbasis road safety ini. Beliau mendukung kolaborasi untuk membangun Yogyakarta yang pintar. Kami akan memanfaatkan ini untuk membangun efisiensi yang sudah ada di Yogyakarta,” kata Aan.

 

Menurut Aan, program Polri khususnya Polantas ini memang diinisiasi untuk mendapatkan data terkait dengan kelancaran lalu lintas di Yogyakarta. Nantinya apabila sudah berjalan, kota-kota lain akan mereplika. Program ini akan dapat menghitung kapan harus melakukan rekayasa lalu lintas dengan algoritma yang ada. Misalnya, pembangunan flyover, durasi traffic light, jumlah kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu, dan sebagainya.

 

“Ini juga untuk memetakan keamanan secara keseluruhan dari Kepolisian. Dengan banyaknya informasi yang kita dapat ini, bisa berkontribusi untuk mengamankan Yogyakarta. Untuk proyeksi tingkat keberhasilan, dengan Ngarsa Dalem yang sudah mendukung kegiatan, Insya Allah bisa kita maksimalkan hasilnya. Yang terpenting kolaborasi, sehingga pemanfaatannya bisa untuk Polri, untuk provinsi dan untuk masyarakat tentunya,” tutup Aan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *