Dukung Kulon Progo Penyangga Pangan DIY, Gandeng Petani Millenial, Optimalkan Teknologi Pertanian 

Dukung Kulon Progo Penyangga Pangan DIY, Gandeng Petani Millenial, Optimalkan Teknologi Pertanian 

Kulon Progo, suarapasar.com : Kulon Progo memiliki peran baru sebagai penyangga pangan DIY. Hal ini termuat dalam RPJPD DIY 2025 – 2045 yang kini dalam tahap finalisasi di DPRD DIY.

Sebagai pengusaha berbasis sektor pertanian, bakal calon Bupati Kulon Progo yang mendaftar melalui DPC PDI Perjuangan, Gunawan Budiharjo merasa terpanggil mengoptimalkan potensi pertanian di Kulon Progo.

Lahan pertanian Kulon Progo yang terbatas, mengingat sisi selatan yang dulunya persawahan kini telah berkurang seiring pembangunan, sedangkan sisi tengah dan utara banyak lahan kering.

Gunawan menyebut intensifikasi pertanian termasuk pemanfaatan teknologi secara optimal harus terus dilakukan agar sektor pertanian di Kulon Progo bisa berjaya.

“Kita harus intensifikasi pertanian. Karena lahan kita ini tidak lebar, kita tidak bisa melebarkan lahan tersebut. Tapi harus intensifikasi, bagaimana pemupukannya, dengan peningkatan pemanfaatan teknologinya agar akhirnya hasil dari pertanian itu meskipun dengan lahan sedikit, lahan yang terbatas, hasilnya bisa lebih besar, bagus, dan banyak. Karena kalau dengan lahan kecil ini ya satu-satunya hanya intensifikasi, tidak bisa ekstensifikasi. Kalau di luar Jawa ekstensifikasi. Kalau di sini bagaimana penggunaan teknologi sekarang, apalagi teknologi AI untuk kita intensifikasi pertanian tersebut. Itu harapan saya,” kata Gunawan Budiharjo, usai silaturahmi di DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Minggu, (7/7/2024).

Gunawan yang telah menjabat sebagai Direktur Operasional PT Natural Nusantara sejak 2013 hingga sekarang ini menambahkan sektor pertanian juga dihadapkan pada regenerasi petani. Kini, banyak anak muda yang tidak tertarik berkecimpung mengembangkan sektor pertanian. Sektor pertanian masih dianggap tidak menghasilkan dan menguntungkan.

“Yang menjadi permasalahan sekarang kan banyak anak muda itu tidak mau terjun di pertanian. Bagaimana cara mengatasinya itu penting sekali. Karena kalau tidak, Nanti lambat laun pertanian itu akan terbengkelai bahkan lahan pertanian pun akan semakin hilang,” lanjutnya.

 

Pria kelahiran Purworejo, 29 Juni 1968 ini pun menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi di sektor pertanian. Selain untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, pemanfaatam teknologi juga akan menarik minat generasi muda dalam bertani.

“Makanya harus dengan teknologi. Harus dibuat menarik, agar pemuda itu merasa harus bisa dan mau terjun di sektor pertanian. Harus ada sentuhan-sentuhan teknologi agar lebih efisien dan hasilnya maksimal, nilai ekonomi yang dihasilkan juga tinggi,” tuturnya.

Manajemen pertanian dan pemasaran hasil produk pertanian juga diperlukan agar pendapatan yang diperoleh juga tinggi sehingga membuktikan pertanian bisa membawa kesejahteraan rakyat.

“Jadi tidak harus padi semua dalam mengembangkan sektor pertanian dengan lahan yang terbatas ini. Bisa juga komoditi-komoditi lain yang nilainya tinggi. Nah itu harus ada pilihan. Kita tidak bisa asal melangkah, kita harus ada pemetaan dan perencanaan yang pas,” ucapnya.

“Umpamanya kita selama ini hanya tanaman padi , tapi dengan menanam komoditi yang lain tadi, kita bisa beli padi dari daerah lain. Komoditi produksi kita karena nilainya tinggi bisa diekspor, hasilnya lebih besar,” urai Gunawan yang sehari-hari tinggal di Plawonan, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DIY ini.

Integrasi produksi pertanian dengan pemasaran juga menjadi hal yang mutlak dilakukan. Persoalan rendahny harga produk pertanian sering terjadi karena keterbatasan pemasaran atau sistem pemasaran yang tidak dikelola dengan baik.

“Bagaimana pertanian itu terpadu dengan baik kemudian bisa terintegrasi dengan pemasaran hasil pertanian tersebut. Jadi petani tidak hanya menghasilkan tetapi pemasarannya juga harus ada, harus diintegrasikan. Jadi tidak hanya berhenti sampai di sini saja, tetapi produk pertanian kita bisa keluar dari Kulon Progo, bahkan mungkin seluruh Indonesia, bahkan mungkin di sampai internasional kalau memang ada komoditi-komoditi yang di sini potensial ,” tegas Gunawan Budiharjo, yang juga Direktur Operasional PT Natural Nusantara.

Gunawan Budiharjo

Gunawan Budiharjo SE , MM salah satu pendaftar bakal calon Bupati Kulon Progo melalui DPC PDI Perjuangan tumbuh dan besar tidak jauh dari Kulon Progo. Suami dari Dewi Ratnawati ini lahir di Purworejo, menempuh pendidikan SD N Tulusrejo, SMP N 2 Grabag, SMA N 1 Purworejo, kemudian Institut Manajemen Komputer Akuntansi, S1 Universitas Proklamasi dan S2 STIE Widya Wiwaha. (wds/drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *