Dukung Pengembangan Bisnis, Pemda DIY Gelar “Mentoring Bisnis Aspek Produksi bagi Tenant Teras Malioboro” 

Dukung Pengembangan Bisnis, Pemda DIY Gelar “Mentoring Bisnis Aspek Produksi bagi Tenant Teras Malioboro” 

Yogyakarta, suarapasar.com : Pemda DIY terus berupaya menjadikan Teras Malioboro semakin menarik sebagai destinasi belanja, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Peningkatkan kualitas UMKM yang ada di Teras Malioboro pun terus dilakukan.

Salah satunya melalui pelatihan bertajuk “Mentoring Bisnis Aspek Produksi bagi Tenant Teras Malioboro” yang telah sukses dilaksanakan pada Senin hingga Rabu, (2 – 4/9/ 2024).

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan manajemen produksi dan pengembangan bisnis bagi para tenant Teras Malioboro, sebuah pusat perbelanjaan ikonik di Yogyakarta.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan mentoring bisnis yang didanai oleh Dana Keistimewaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para tenant Teras Malioboro, baik dari segi peningkatan kualitas produk maupun strategi bisnis yang lebih matang.

Siwi menjelaskan enam aspek bisnis dalam program SiBakul Jogja akan sangat membantu UMKM untuk dapat menilai posisi dan kemampuan bisnis usaha yang sedang dijalankan bahkan pada UMKM level terkecil.

“Sehingga secara bertahap UKM ini dapat melakukan perbaikan usaha yang sifatnya terus menerus atau bertahap, dan akhirnya terwujud UKM yang naik kelas, yang tentunya juga wajib dari disiplin mereka sendiri dalam mengikuti program SiBakul Jogja ini, saya yakin UPT BLUT DIY atau Teras Malioboro 1 bersama SiBakul dapat menunjukkan perubahan bagi yang mengikuti proses ini,” kata Siwi.

Kepala UPT BLUT KUMKM Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta, Hellen Phornica menyatakan bahwa setelah proses relokasi, Pemda DIY berkomitmen untuk terus mendukung para tenant Teras Malioboro dalam mengembangkan bisnis mereka serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kami berupaya memberikan berbagai inisiatif, mulai dari pelatihan dan mentoring bagi UMKM, peningkatan kualitas produk, hingga akses ke sumber daya dan informasi yang dapat meningkatkan daya saing mereka,” ungkapnya.

 

Selain itu, dalam kunjungan lapangan yang merupakan bagian dari program pelatihan, peserta diberi kesempatan untuk menjalin kerjasama bisnis secara langsung (Business-to-Business/B2B) dengan UKM sukses yang telah berkembang. Hal ini membuka peluang kolaborasi dan kemitraan yang saling menguntungkan.

 

“Fakta bahwa tenant Teras Malioboro yang menjadi peserta pelatihan ini banyak memborong produk Bananania untuk dijual kembali di lapak mereka menunjukkan bagaimana kunjungan lapangan dalam pelatihan ini mampu berkerjasama membawa manfaat langsung bagi para pelaku usaha,” tambahnya.

 

Adapun pelatihan Mentoring Bisnis Aspek Produksi ini merupakan tahap ketiga dalam rangkaian pelatihan yang dirancang untuk membekali para peserta yaitu tenant Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2 dengan pemahaman mendalam terkait proses produksi dalam bisnis.

 

Sebelumnya, 30 peserta yang mengikuti kelas ini telah melalui dua jenjang pelatihan sebelumnya, yaitu pelatihan dasar (kelas 1) yang memberikan pengetahuan fundamental, serta pelatihan tingkat menengah (kelas 2) yang memperluas wawasan peserta.

 

Pada jenjang ketiga ini, peserta akan mendapatkan bimbingan intensif melalui sesi mentoring yang dipadukan dengan kunjungan lapangan, memberikan mereka wawasan praktis langsung dari industri.

 

Pada hari pertama, peserta dibekali dengan pengetahuan mendalam dari narasumber-narasumber yang kompeten di bidangnya. Materi yang disampaikan meliputi Manajemen Produksi serta pembuatan Model Bisnis Canvas yang wajib diterapkan pada produk dagangan masing-masing peserta. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi para tenant, sehingga mereka dapat bersaing lebih baik di pasar.

 

Hari kedua pelatihan, peserta diajak melakukan kunjungan lapangan ke UKM yang telah berkembang dan naik kelas, dengan tujuan memberikan inspirasi dan contoh nyata yang dapat ditiru oleh peserta. Pemilihan UKM untuk kunjungan berdasarkan pada potensi produk yang dapat dipasarkan di teras malioboro, hal ini sekaligus membuka peluang untuk temu bisnis. Kedua UKM terpilih tersebut, yakni Bananania dan Coklat Ndalem. Kunjungan ini untuk memberikan pengalaman langsung tentang praktik terbaik dalam manajemen produksi dan strategi pemasaran yang sukses. Peserta mendapatkan penjelasan langsung mengenai proses produksi dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh kedua UKM tersebut, serta mengikuti sesi sharing dengan manajemen Bananania dan Coklat Ndalem yang memberikan wawasan praktis mengenai tantangan dan peluang dalam pengembangan bisnis skala kecil hingga menengah.

 

Melalui kunjungan ini, peserta diharapkan dapat memperdalam pemahaman mereka tentang proses produksi yang efisien, mempelajari penerapan teori bisnis dalam konteks nyata, serta mendapatkan inspirasi dan motivasi untuk mengembangkan inovasi dalam usaha mereka sendiri. Selain itu, kunjungan ini juga berfungsi sebagai platform untuk membangun jaringan dan membuka peluang kolaborasi dengan UKM yang lebih berpengalaman, sehingga peserta dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis mereka di pasar yang semakin kompetitif.

 

Hari ketiga sekaligus menjadi hari terakhir pelatihan, difokuskan pada review materi yang telah disampaikan sebelumnya. Peserta juga diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh coach dan narasumber. Tugas-tugas ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap tenant mampu menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan ke dalam bisnis mereka masing-masing.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *