Geoheritage Bekas Tambang Mangaan Kliripan Potensi Wisata Unggulan Kulon Progo
Kulon Progo, suarapasar.com : Penjabat Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti mendorong pengembangan lokasi bekas tambang mangaan Kliripan menjadi potensi wisata unggulan Kulon Progo.
Ni Made menjelaskan pada zaman Belanda Kulon Progo menjadi salah satu sumber tambang mangaan yang besar di Indonesia, sehingga ia berharap lokasi ini dapat dikembangkan lagi sebagai kawasan wisata yang menarik.
“Saya kira kawasan ini potensial dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata. Ini bentuknya khususnya, bisa diformulasikan jadi dua yaitu wisata minat khusus atau wisata biasa,” ungkap Ni Made, saat mengunjungi lokasi bekas tambang mangaan di Kliripan, Hargorejo Kokap, Kamis (1/2/2024).
Ni Made menuturkan, ke depan dimungkinkan akan ada klasterisasi di Kliripan. Bekas tambang mangaan Kliripan juga harus dilestarikan dengan tetap memperhatikan jumlah pengunjung yang bisa datang, juga dari sisi keamanannya dan keberlanjutannya.
“Ini kan sudah ada desainnya. Sudah appraisal. Dua titik sudah diakuisisi, mudah-mudahan tahun 2025 sudah ada progres lebih lanjut terkait penataannya,” lanjut Ni Made seperti dikutip dari siaran pers Pemkab Kulon Progo.
Dengan letak yang strategis, Ni Made memandang bekas tambang mangaan memiliki potensi lebih, selanjutnya tinggal diperlukan formula untuk menyatukan lokasi bekas tambang yang ada di alam dengan keinginan masyarakat yang ingin menikmati wisatanya.
“Keinginan masyarakat beragam, ada yang ingin yang kuno, ada yang ingin modern. Itu Kedepan menjadi salah satu bagian kombinasi dari penataan kawasan bekas tambang mangaan. Jadi potensial sekali, juga karena dekat bandara. Ini kan sudah masuk geopark ya, April nanti kan dinilai tim geopark nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan, potensi bekas tambang mangaan Kliripan harus ditangkap. Selain sebagai cagar budaya, sebagai mana ditetapkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya, bekas tambang mangaan juga bisa dikembangkan sebagai wisata.
“Disini sudah dibentuk Pokdarwis dan Desa Wisata. Maksudnya agar program yang dikembangkan untuk mendukung Kliripan geotourism itu konsepnya tetap berbasis masyarakat. Tren pembangunan saat ini bagaimana mengentaskan kemiskinan, penumbuhan ekonomi dan lain-lain. Itu bisa bergerak kalau masyarakat bisa menangkap peluang yang ada,” tutur Joko.
Joko menjelaskan, saat ini pembenahan sudah dilakukan dan sudah dibuat masterplan pengembangan bekas tambang mangaan Kliripan.
“Sudah ada DED beberapa zona. Sudah ada dua titik yang diakuisisi lahannya. Sudah appraisal untuk kawasan Sunoto, sehingga kalau diakuisisi nanti bisa mengembangkan. Yang terpenting adalah membentuk bekas tambang mangaan Kliripan sebagai wisata unggulan Kulon Progo. Bekas tambang mangaan memiliki potensi edukasi dan pemberdayaan masyarakat,” tandas Joko. (Wds/Drw)