Go Digital Sudah Jadi Keharusan, Dinas Koperasi dan UKM DIY Siapkan Tenant Teras Malioboro Tangguh Hadapi Persaingan di Era Bisnis Digital
Yogyakarta, suarapasar.com : Di tengah gempuran persaingan bisnis yang semakin digital, Teras Malioboro mengambil langkah berani untuk mempercepat transformasi tenant melalui program Mentoring Bisnis Aspek Digital.
Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari, dari 17 hingga 19 September 2024, memfokuskan diri pada satu hal penting: menjadikan UMKM lokal tangguh di era digital. Kegiatan ini merupakan tahap ketiga dari serangkaian pelatihan yang sebelumnya sudah mencakup kelas 1 dan 2, dan kali ini dirancang dengan pendalaman yang lebih intensif.
“Melalui dukungan Dana Keistimewaan, Teras Malioboro menghadirkan bimbingan intensif yang bukan hanya mengubah cara berpikir tenant, tetapi juga mempersiapkan tenant untuk bersaing di pasar yang semakin terkoneksi secara digital,” kata Srie Nurkyatsiwi, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu, (21/9/2024).
Siwi menekankan teknologi digital adalah kunci untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis di era saat ini.
“Kami yakin program ini akan membantu tenant Teras Malioboro menjadi lebih kompetitif di era digital. Penggunaan teknologi bukan hanya soal tren, tetapi kebutuhan agar bisnis bisa terus berkembang dan berkelanjutan,” ujarnya.
Hellen Phornica, Kepala UPT BLUT KUMKM, menambahkan program ini memiliki tujuan akhir memberikan tenant fondasi yang kuat dalam memanfaatkan teknologi digital.
“Kami berharap bahwa mentoring ini menjadi bekal bagi tenant Teras Malioboro dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Dengan adanya kegiatan ini, tenant diharapkan lebih memahami pentingnya digitalisasi dan bagaimana mereka bisa memanfaatkannya untuk memperkuat bisnis mereka,” jelas Hellen Phornica.
Program Pelatihan Mentoring Bisnis Aspek Digital ini telah membuka mata para tenant Teras Malioboro bahwa masa depan bisnis mereka ada di tangan mereka sendiri, dan digitalisasi adalah jalan menuju pertumbuhan yang lebih besar.
“Yogyakarta, dengan segala tradisi dan kekayaan budayanya, kini melangkah maju dengan memadukan nilai lokal dan teknologi global. Tenant Teras Malioboro siap menghadapi era bisnis baru dengan tekad yang lebih kuat, inovasi, dan kemampuan digital yang mumpuni,” lanjutnya.
Adapun kegiatan pelatihan Mentoring Bisnis Aspek Digital pada hari pertama dibuka dengan deretan narasumber ahli yang membawa peserta mendalami strategi pemasaran digital, e-commerce, hingga pentingnya eksistensi di media sosial.
Di hadapan 30 tenant peserta pelatihan dari Teras Malioboro 1 maupun 2, diskusi memanas saat para peserta menyadari betapa luasnya peluang yang bisa mereka raih melalui teknologi.
Mereka bukan hanya diajari cara berjualan online, tetapi juga bagaimana mengubah bisnis mereka agar lebih lincah dalam merespons perubahan pasar. Atmosfer penuh antusiasme ini adalah bukti jelas bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk tetap relevan.
Kunjungan lapangan pada hari kedua ke Vifas Batik dan Mekar Asri Craft memberikan dimensi praktis kepada para peserta. Mereka melihat langsung bagaimana dua UKM unggulan Yogyakarta telah memanfaatkan teknologi untuk menembus batas pasar tradisional.
Pemilik Vifas Batik, Sus Handoko, menekankan mengenai pentingnya adaptasi dengan perkembangan jaman, memanfaatkan teknologi guna dalam berbisnis, mengembangkan usaha. Saat ini, go digital bukan lagi pilihan, namun sudah menjadi suatu keharusan atau kewajiban.
“Di zaman yang sekarang ini, kita harus sudah beradaptasi, tidak hanya mengandalkan pembeli yang datang ke kita saja, tetapi dari kita yang bisa menyajikan dan menarik pembelian itu. Salah satunya dengan memulai Go Digital,” tandas Sus Handoko. (wds/drw)