GUMREGAH “MERTI UWUH” MALIOBORO Berlangsung Meriah

GUMREGAH “MERTI UWUH” MALIOBORO Berlangsung Meriah

Yogyakarta, suarapasar.com – Masyarakat dari berbagai komponen para Tenant Teras

Malioboro, dan pengelola Teras Malioboro beserta para Tokoh, Motivator, Mentor, dan Praktisi Pelatihan Sinau Bebakulan Teras Malioboro sejak pagi melakukan kegiatan reresik Malioboro.

Mereka memungut sampah yang ada di sepanjang Jalan Malioboro, mulai di halaman Teras Malioboro 2 sampai Halaman Teras Malioboro 1. Mereka juga bergotong royong bersama dalam kegiatan bertajuk Gumregah “Merti Uwuh” Malioboro, Malioboro Resik, Rejekine Apik.

Hellen Phornica, Kepala Balai Layanan Bisnis UMKM DIY/ Teras Malioboro mengatakan GUMREGAH “MERTI UWUH” MALIOBORO, Malioboro Resik, Rejekine Apik ini merupakan satu persembahan kegiatan yang bernilai luhur dalam semangat kebersamaan kehendak melakukan kegiatan peduli  akan lingkungan, dalam hal ini adalah sampah, yang saat ini sedang menjadi konsentrasi pemerintah dalam penanganan.

Penanganan sampah saat ini dapat menjadi  momentum memberikan edukasi bahwa sampah adalah tanggung jawab pribadi masing-masing orang, terlebih lagi di Malioboro sebagai kawasan budaya dan penghidupan warga Yogyakarta.

“Tentunya jika di tumbuhkan rasa memiliki dan dikolaborasikan konsep bisnis atau pemasaran menjadi benar bahwa tempat terawat, nyaman dan rapi akan mengundang wisatawan lebih banyak dan akhirnya memberi penghidupan yang lebih baik bagi para pelaku usaha atau para tenant sendiri,” jelas Hellen Phornica,  selaku Kepala Balai Layanan Bisnis UMKM DIY/ Teras Malioboro di sela-sela kegiatan, di Teras Malioboro 1, Selasa, 5 September 2023.

Hellen menambahkan, Dinas Koperasi dan UKM DIY sebagai layanan masyarakat dalam pengembangan bisnis bisnis berbasis Koperasi dan UMKM dalam pemerintahan provinsi DIY melalui Bidang Koperasi mengadakan kegiatan GUMREGAH “MERTI UWUH” MALIOBORO-Gerakan Bersih Sampah Malioboro, dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 78 tahun, memperingati 11 tahun Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain itu sebagai pelaksana kegiatan budaya Seloso Wage Malioboro dan bentuk antusiasme tenant Teras Malioboro dalam menyambut disahkannya Kawasan Sumbu Filosofi Malioboro, sebagai salah satunya adalah warisan kebudayaan dunia UNESCO pada bulan September ini.

Rangkaian kegiatan ini diwujudkan dalam berbagai acara yang menyenangkan dan bermanfaat lebih bagi para peserta, antara lain kegiatan bersih-bersih sampah diberbagai
area Kawasan Wisata Malioboro termasuk di Teras Malioboro 1 sendiri, juga akan ada kegiatan lain seperti Periksa Kesehatan Gratis yang akan dilaksanakan di Gedung Cendrawasih, ada Hiburan dan Doorprize. Dan yang terakhir ada kompetisi “Banyakan Mana”yaitu siapa yang paling banyak mengumpulkan sampah dia akan menjadi pemenang dan mendapat juara serta ada hadiah berupa uang yang akan diterima oleh pemenang nantinya.

“GUMREGAH “MERTI UWUH” MALIOBORO-Gerakan Bersih Sampah Malioboro akan menjadi proses atas hasil Malioboro yang semakin rapih oleh kita sendiri, sekaligus menjadi wujud atas rasa “nduweni” (memiliki) kawasan Malioboro sebagai warisan budaya dan pohon kehidupan ekonomi bersama. Kedepan acara ini akan rutin diselenggarakan terutama dalam tetap menjaga budaya Seloso Wagen yang sebelumnya menjadi ikonik kegiatan di Kawasan Malioboro,” lanjut Hellen Phornica.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi berharap kegiatan GUMREGAH “MERTI UWUH” MALIOBORO hari ini tidak sekedar menjadi kegiatan rutinitas tetapi dapat memberi manfaat  dalam perspektif bisnis Malioboro Resik Rejekine Apik sehingga menjadikan Teras Malioboro yang semakin baik.

“Dengan semangat juang  yang luar biasa para tenant dalam acara  GUMREGAH “MERTI UWUH” MALIOBORO ini menjadi wujud nyata dalam aktualisasikan diri dari ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan pelatihan yang ada.  Kami juga sangat berharap setiap peserta pelatihan dapat  menjadi agent positif bagi lingkungan saudara dan sekitarnya,  dan berdampak bagi upaya membangun Teras Malioboro yang semakin baik,” harapnya.

Siwi juga menambahkan dalam mendukung ekonomi sirkuler, Teras Malioboro tidak lagi membuang sampah ke TPA Piyungan.

“Teras Malioboro tidak lagi membuang sampah ke TPA Piyungan terhitung sejak bulan Juni 2022. Teras Malioboro sudah menginisiasi Pengolahan Sampah sendiri yang kita branding dengan nama Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik Tenant dan Masyarakat Teras Malioboro (PESONA TERAS). Mohon untuk didukung dan peduli terhadap lingkungan kita,” pungkas Siwi.(wds,prg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *