Guru Pendidikan Agama Islam Dituntut Tingkatkan Kompetensi Digital
Kulon Progo suarapasar.com : Penguasaan teknologi informasi, komunikasi anak-anak di masa sekarang sering jauh lebih unggul dari orang dewasa, orang tua atau guru.
Untuk itu, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) harus selalu belajar meningkatkan kemampuannya di bidang teknologi informasi agar mampu mendampingi anak-anak dalam memanfaatkan teknologi nformasi komunikasi sehingga mereka tetap berada di jalur yang benar.
Hal itu disampaikan Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. saat membuka Workshop Peningkatan Kompetensi Digital bagi Guru PAI SD yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD Kulon Progo di Aula PLHUT Kemenag Kulon Progo, Selasa (26/9/2023).
“Guru PAI harus mau terus belajar, terutama dalam hal penguasaan media digital. Karena anak-anak yang kita hadapi saat ini sudah jauh lebih mampu menguasai media digital tersebut. Sehingga kita harus mampu mengikuti perkembangan jaman tersebut. Dengan demikian pembelajaran agama Islam akan menjadi jauh lebih menarik bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan Agama Islam harus mampu menjadi sumbu penegak bagi pendidikan-pendidikan lainnya.
“Sehingga diharapkan pendidikan karakter juga dapat terbangun dengan baik. Tentu dalam pelaksanaannya juga harus membangun konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak agar semua dapat berjalan sesuai yang diharapkan,” imbuhnya.
Selain itu, Wahib Jamil juga berpesan agar guru PAI selalu bijak dalam bermedia, terutama menghadapi tahun politik.
“Menghadapi tahun politik yang semakin memanas, kita harus selalu bijak dalam berbagai hal. Sikapi berbagai isu yang berkembang dengan bijak agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari,” pesan Wahib Jamil dihadapan 45 Guru PAI SD se-Kulon Progo perwakilan dari masing-masing kapanewonm
Kakan juga mengungkapkan salah satu program prioritas Kemenag yaitu Moderasi Beragama. Moderasi Beragama ini bukan untuk melemahkan akidah dan keyakinan, tapi justru memperkuat. Moderasi Beragama juga bukan untuk mencampu-adukkan antara keyakinan yang satu dengan lainnya.
“Justru Moderasi Beragama harus menjadi penguat pondasi keyakinan kita dengan empat indikatornya. Yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta adaptif terhadap budaya dan tradisi,” pungkasnya.
Salahsatu materi yang disampaikan tentang Penggunaan Aplikasi Canva Sebagai Strategi Pembelajaran Efektif dan Inovatif yang disampaikan oleh Ari Wandaya, dari Seksi Dikmas Kantor Kemenag Kulon Progo.
(wur/prg)