Hari Ibu Ke 95, Tingkatkan Penghargaan Terhadap Perempuan

Hari Ibu Ke 95, Tingkatkan Penghargaan Terhadap Perempuan

 

 

Yogyakarta , suarapasar.com : Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama memperbaiki pola pikir dan pola kebiasaan terkait peran dan posisi perempuan.

 

“Meningkatkan kesetaraan gender, dengan tataran ideal tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban, dan kesempatan antara kaum perempuan dan laki-laki, agar menjadi mitra sejajar dalam seluruh aspek kehidupan,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya pada kegiatan Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Rabu ((20/12/2023).

 

Sri Sultan HB X mengajak semua pihak meningkatkan penghargaan terhadap perempuan dan yang terutama penghargaan perempuan terhadap dirinya sendiri.

 

“Kepada para perempuan Indonesia, jangan pernah lupa bahwa meski kemajuan kaum perempuan adalah tanggung jawab seluruh komponen bangsa, namun kunci keberhasilan utamanya adalah motivasi dan karya nyata kaum perempuan itu sendiri,” tandas Sri Sultan.

 

Sri Sultan Hamengku Buwono X menambahkan patut disyukuri bahwa sudah banyak perbaikan dan kemajuan yang dialami kaum perempuan dalam kurun waktu 95 tahun ini. Namun, di sisi lain, perlu diakui kesetaraan gender hingga kini masih merupakan isu besar. Dimana akar permasalahannya ada pada mindset, yang diterjemahkan sebagai pola piker dan culture set, yang dalam hal ini diterjemahkan bukan sebagai budaya, melainkan kebiasaan.

 

“Mindset dan culture set inilah yang sesungguhnya memposisikan kaum perempuan di belakang kaum laki-laki. Mindset dan culture set pulalah, yang menjadikan kaum perempuan menerima posisi tersebut, menyebabkan kaum perempuan enggan, atau bahkan kurang percaya diri untuk tampil di depan. Sehingga dalam kaitannya dengan ketidaksetaraan gender, perempuan selain mengalami hambatan eksternal sekaligus juga secara mental atau internal menghambat dirinya sendiri,” papar Sri Sultan.

 

Terkait tema besar nasional peringatan Hari Ibu ke-95, ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Maju’, Sri Sultan menyampaikan, tema tersebut dapat dimaknai sebagai 2 hal. Pertama, sebagai statement penghargaan sekaligus pengakuan atas sepak terjang perempuan Indonesia selama ini, bahwa kemajuan yang dirasakan saat ini tidak terlepas dari kontribusi kaum perempuan yang berdaya.

 

Sementara kedua, sebagai harapan sekaligus dorongan bahwa untuk mewujudkan Indonesia yang terus maju, perempuan yang berdaya adalah keniscayaan. Bahwasanya perempuan berhak sekaligus wajib untuk bangkit, tumbuh, dan berkembang.

 

“Momentum hari ini, juga untuk mengingat betapa para perempuan Indonesia telah turut berjuang, mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan. Hari Ibu di Indonesia, tidak sama dengan Mother’s Day di negara lain. Di negara kita, ini bukan sebatas perayaan terhadap peran domestik para perempuan. Melainkan juga menjadi perayaan atas kiprah kaum perempuan, yang telah turut andil dalam membangun sebuah bangsa dan negara sebagaimana yang kita kenal saat ini,” ungkap Sri Sultan.

 

Tonggak sejarah kiprah perempuan ialah Kongres Perempuan Indonesia ke-1 di Yogyakarta, yang diselenggarakan tanggal 22 Desember 1928. Kongres tersebut menjadi momentum penting yang menunjukkan kebulatan tekad kaum perempuan, untuk turut terlibat dalam perjuangan menuju Indonesia yang merdeka, makmur, dan berkesejahteraan.

 

Fakta historis perjuangan perempuan Indonesia tersebut, menunjukkan perempuan Indonesia sejak lama telah memiliki kesadaran sebagai ‘subjek’ otonom, yang tidak menjadikan peran domestik sebagai satu-satunya bentuk atau pilihan bagi aktualisasi dirinya. Mereka sadar, bahwa Indonesia tidak akan tiba pada kondisi yang dicita-citakan, selama kaum perempuannya masih memiliki posisi dan peran marginal.

 

“Saya ucapkan Selamat Hari Ibu kepada seluruh perempuan Indonesia yang telah, sedang, dan akan melanjutkan perjuangan kaum perempuan era Kongres Perempuan ke-1. Jadilah inspirasi, demi Perempuan Berdaya, Indonesia Maju! Mari terus berkarya, menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, dan percaya diri. Terus tingkatkan kualitas dan kapabilitas diri. Gandeng mereka yang masih tertatih-tatih atau yang sedang terjatuh, sehingga bersama-sama menjadi kekuatan yang dapat menjadi manfaat dan kebaikan bagi semua,” ujar Sri Sultan.

 

Pada kesempatan tersebut, Sri Sultan pun secara langsung menyerahkan anugerah Gender Champion Tahun 2023 kepada 8 penerima. Gender Champion sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada seseorang, baik itu pribadi atau pejabat aktivis atau tokoh masyarakat yang peduli akan perkembangan dan kemajuan pengarusutamaan gender dan mendorong serta memberikan kontribusi untuk pencapaian kesetaraan gender di DIY.

 

Adapun anugerah Gender Champion Tahun 2023 ini diberikan kepada Prof. Alimatul Qibtiyah, S.Ag., M.Si., M.A., Ph.d untuk Bidang Keagamaan; Diah Widuretno, M.A di Bidang Ketahanan Pangan; Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., A.Pt di Bidang Pemerintahan; dan Ranie Ayu Hapsari, S.Psi di Bidang Penganggulanan Bencana dan Disabilitas. Empat penerima lainnya yakni Suti Rahayu untuk Bidang Kewirausahaan; Sri Wahyuningsih, S.Ag di Bidang Lingkungan Hidup; Dra. Fadmi Sustiwi di Bidang Jurnalistik/Media; dan Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum,. DEA di Bidang Pendidikan.

 

Ketua I Panitia Hari Ibu Tahun 2023 DIY Astrid Dedy Susanto dalam laporannya menyebutkan, dalam rangka peringatan Hari Ibu tahun 2023 ini, DIY menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan, seperti ceramah wawasan kebangsaan dengan tema pemahaman wawasan kebangsaan untuk menangkal degradasi moral anak bangsa yang telah diselenggarakan pada 1 November 2023 di Gedung Balai Pamungkas dengan 100 orang peserta yang terdiri dari guru dan siswa SMA. Selain itu, bakti sosial dengan menyerahkan bantuan sembako dan perlengkapan kebersihan yang dilaksanakan di panti asuhan anak berkebutuhan khusus Bina Siwi, Jetis, Bantul dan pondok pesantren tunarungu Darul Ashom Condongcatur, Sleman.

 

“Kemudian pada tanggal 7 November 2023 mendukung program kesehatan pemerintah dengan menyelenggarakan acara pemeriksaan kesehatan gratis bertempat di Yonif 403 Kentungan, Yogyakarta. Selain itu juga senam massal untuk mempererat persaudaraan antar lima komponen organisasi Wanita dan mengadakan bazar yang diikuti oleh stand kuliner dan non kuliner sebanyak 35 stand,” urai Astrid.

 

Diselenggarakan pula lomba masak non beras dan non terigu yang diikuti oleh 10 peserta dari masing-masing komponen organisasi wanita. Selain itu, lomba pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi tas yang diikuti oleh 10 peserta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *