Jaga Eksistensi Transportasi Tradisional, DIY Resmi Luncurkan Becak Kayuh Bertenaga Alternatif ‘BERKREATIF’
Yogyakarta, suarapasar.com : Pemda DIY meluncurkan 50 unit Becak Kayuh Bertenaga Alternatif ‘BERKREATIF’ sebagai salah satu upaya mendorong penurunan emisi di DIY, khususnya di kawasan Sumbu Filosofi selaras dengan penetapannya sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan peluncuran BERKREATIF tenaga listrik ini sekaligus menjadi upaya untuk menjaga eksistensi kendaraan tradisional becak kayuh.
“Momentum yang menandai awal transformasi di bidang transportasi rakyat dan perkotaan di DIY ini. Yang dapat pula dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan harmoni antara tradisi dengan teknologi,” kata KGPAA Paku Alam X , Wakil Gubernur DIY, pada Launching Becak Kayuh Bertenaga Alternatif (BERKREATIF), di Tempat Khusus Parkir Ketandan, Ketandan Wetan, Yogyakarta, Sabtu (23/12/2023).
Paku Alam X menjelaskan becak kayuh merupakan salah satu ikon Yogyakarta, bagian tak terpisahkan dari nostalgia tentang Yogyakarta. Agar tetap hidup, tradisi atau budaya tidak boleh stagnan. Terdapat dinamika zaman yang harus diikuti, tanpa harus menghilangkan esensi tradisi atau budaya dimaksud.
“Ada pula kewajiban untuk ‘memanusiakan manusia’ yang harus terus diupayakan, terlebih karena ini sudah menjadi komitmen jangka panjang DIY. Untuk itu, saya mengapresiasi diluncurkannya becak kayuh dengan tenaga alternatif beserta sarana prasarana pendukungnya pada hari ini,” ujar Paku Alam.
Paku Alam X menambahkan peluncuran becak berkreatif ini barulah awal, satu dari sekian banyak milestone yang harus dicatatkan, demi menjadikan transportasi DIY yang lebih ramah bagi lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
“Serta yang sekaligus dapat mempertegas karakter yang selama ini telah melekat dan menjadi bagian dari jati diri DIY,” ungkap Paku Alam X.
Selain peluncuran Becak Kayuh Bertenaga Alternatif ‘BERKREATIF’, diluncurkan pula charging station untuk pengisi daya becak kayuh, serah terima akta pendirian koperasi, dan launching PTIS (Public Transport Information System).
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan peluncuran becak bertenaga alternatif ini merupakan implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong yang disusun dalam rangka untuk melindungi dan menjaga eksistensi moda transportasi tradisional, khususnya becak kayuh yang semakin lama tergerus oleh keberadaan becak motor.
Padahal, Becak motor yang beroperasi di berbagai wilayah di Kota Yogyakarta saat ini sebenarnya merupakan suatu hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Dalam rangka menjaga eksistensi kendaraan tradisional khususnya becak kayuh, adanya penggunaan teknologi tentunya menjadi suatu hal yang memungkinkan selama sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta melalui anggaran dana keistimewaan pada tahun 2022 telah melaksanakan kegiatan pembuatan prototype becak kayuh dengan tenaga penguat alternatif dalam hal ini menggunakan tenaga listrik. Pada tahun 2023 ini kemudian melaksanakan pengadaan becak kayuh dengan tenaga alternatif tenaga listrik sejumlah 50 unit,” terang Ni Made.
Selain demi mempertahankan eksistensi becak kayuh, pengadaan BERKREATIF tenaga listrik ini guna mendukung program no emission zone khususnya di kawasan Sumbu Filosofi.
“Dengan ditetapkannya Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia oleh UNESCO, maka terdapat konsekuensi untuk menjaga kebersihan lingkungan dari polusi udara khususnya di kawasan Sumbu Filosofi ini. Program no emission zone di kawasan Sumbu Filosofi adalah salah satu upaya dalam rangka menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dari polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor,” jelasnya.
Untuk mendukung operasional becak kayuh tenaga alternatif, selanjutnya pada tahun 2023 ini dibangun charging station yang dapat digunakan untuk mengisi daya bagi becak Listrik.
“Charging station ini dibangun terintegrasi dengan lokasi parkir Ketandan, dengan harapan dapat memberikan pelayanan kepada pengguna parkir untuk menuju Malioboro dengan menggunakan kendaraan tradisional. Lokasi charging station berada di tempat khusus parkir Ketandan di jalan Ketandan Wetan, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta dan bersumber dari anggaran dana keistimewaan,” imbuh Ni Made.
Dalam upaya mewujudkan kawasan no emision zone di kawasan Sumbu Filosofi, selain kendaraan tradisional, ke depan, sarana angkutan umum juga akan menjadi target penurunan emisi yaitu dengan melakukan pengadaan bus listrik untuk angkutan umum pada tahun 2024. Tak hanya itu, dalam mendukung operasional kendaraan angkutan umum Trans Jogja, pada tahun 2023 ini, Dishub DIY juga telah melaksanakan pembangunan Public Transport Information System atau PTIS.
“PTIS pada trans Jogja merupakan teknologi inovatif yang memudahkan pengguna transportasi umum dalam mendapatkan informasi perjalanan terkini. PTIS menampilkan estimasi waktu kedatangan bus yang dapat memproses data lalu lintas secara cermat untuk memberikan perkiraan yang akurat. PTIS juga menampilkan berbagai informasi terkait transportasi bagi pengguna angkutan umum. Dengan PTIS pengguna dapat dengan mudah mengetahui waktu tunggu bus, arah perjalanan yang akan diambil serta kondisi lalu lintas di sekitar halte bus tersebut. Teknologi tersebut akan membantu pengguna untuk merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan tepat waktu serta dengan informasi yang jelas dan terperinci sehingga pengguna dapat lebih mudah menavigasi sistem transportasi umum yang ada di Trans Jogja,” katanya.