Jelang Lebaran, Sleman Klaim Stok Beras Aman, Harga Mulai Turun
Sleman suarapasar.com : Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Ramadan Lebaran di wilayah Sleman, Selasa, (19/3/2024).
Pantauan hari pertama tersebut dilakukan bersama dengan Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Hermanto dan Bupati Sleman, Kustini.
Pantauan diantaranya di Gapoktan Sanggar Tani, Ngemplak, Sleman. Gapoktan memiliki stok 13 ton beras dan 33 gabah kering siap giling.
“Jumlah ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan beras Kapanewon Pakem, hingga hari raya Idulfitri 1445 H mendatang,” kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menambahkan 17 kapanewon di Sleman memiliki stok yang hampir sama dengan stok di Kapanewon Ngemplak ini.
“Untuk Kabupaten Sleman dengan stok seperti ini, maka dipastikan beras akan cukup hingga lebaran nanti,” terang Kustini.
Selain itu, untuk mengungkit daya beli masyarakat serta meningkatkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya, Sleman juga menggelar pasar murah, Pasar Murah di gelar di 17 Kapanewon di Sleman, bertajuk Semar Mesem Ramadhan.
“Untuk 1 titik pasar murah, terdapat sekitar 9 ton beras yang dipasarkan, berasal dari BULOG dan Gapoktan. Upaya ini kita lakukan, bekerja sama dan koordinasi dengan semua lintas sektor, supaya persediaan beras aman, dan harga beras tidak naik saat lebaran,” lanjut Kustini.
Kustini juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berbelanja secukupnya, dan tidak berlebihan. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memulai ketahanan pangan dari lingkungan terkecil.
“Pangan pokok tidak harus beras, namun bisa dengan ketela, ubi, kentang atau yang lainnya. Selain itu, bisa ditunjang dengan menanam sayur mayur dan ternak,” tandasnya.
Sementara itu, tim TPID juga melakukan tinjauan pasar murah di Kapanewon Pakem dan Turi. Pasar diperuntukan bagi warga dengan KTP Sleman. Pasar murah memiliki kapasitas seribu orang untuk masing-masing kapanewon. Warga dapat membeli beras premium dari Gapoktan seharga Rp68.000,00/5 kg atau Rp13.600,00/kg. Sedangkan untuk beras Bulog, pada kualitas premium ada di harga Rp62.000,00/5kg atau Rp12.400,00/kg dan beras medium dari Bulog sebesar Rp51.000,00/5kg atau Rp10.200,00/kg. Sementara untuk gula berada di harga Rp14.000,00, dan telur berada pada harga Rp28.000,00/kg.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) DIY, Yuna Pancawati mengatakan, dari hasil pantauan langsung, sudah terdapat penurunan harga komoditas pangan pokok beras,beras medium turun menjadi Rp14.000,00 dan untuk premium Rp15.000,00. Hal ini karena panen raya di Sleman sudah dekat. Bahkan, saat ini sudah ada beberapa titik yang panen, dengan hasil yang cukup melimpah.
“Ini bulan Ramadan dan sebentar lagi lebaran, ketersediaan pangan sangat cukup. Ada 33 ton gabah kering giling, dan sudah tersedia 10 sampai 13 ton beras. Itu mencukupi sampai lebaran dan setelahnya,” jelas Yuna. (wurd/danr)