Kasus TBC Berpotensi Meningkat, Dinas Kesehatan Yogyakarta Intensifkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)

Kasus TBC Berpotensi Meningkat, Dinas Kesehatan Yogyakarta Intensifkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)

 

 

Yogyakarta suarapasar.com : Kasus TBC di Kota Yogyakarta dari Januari sampai dengan September 2023 mencapai sebanyak 1088 kasus. Sedangkan selama, 2022 tercatat 1356 kasus.

 

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu menjelaskan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus melakukan upaya untuk mencegah peningkatan penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kota Yogyakarta. Salah satunya dengan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi warga yang terkena Infeksi Laten TBC (ILTB).

 

“Pemberian TPT perlu diberikan pada orang yang kontak erat dengan pasien TBC, orang dengan HIV/AIDS serta kelompok risiko lainnya. Namun sebelum diberikan TPT, disarankan untuk tes mantoux atau tes darah,” terang Endang, seperti dikutip dari rilis Pemkot Yogyakarta, Senin, (16/10/2023).

 

Selain itu, adapun pemeriksaan melalui Active Case Finding (ACF) atau tes dengan serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan riwayat penyakit dan gejalanya dengan rontgen dada menggunakan mobil X-ray. Jika hasilnya positif maka bisa diberikan TPT.

 

“Kita perlu waspada karena ILTB bisa menjadi aktif sewaktu-waktu. Agar bakteri TBC pada orang dengan ILTB tidak menjadi aktif, maka bisa dicegah dengan obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis atau TPT,” tambahnya.

 

Endang menyebut ILTB bisa terjadi jika warga terinfeksi TBC namun tidak menunjukkan gejala dan memiliki imunitas yang rendah sehingga bakteri TBC akan aktif.

 

“Biasanya ILTB dialami oleh orang yang sering kontak langsung dengan pasien TBC, misalnya orang tua atau keluarga terdekat,”ungkapnya.

 

Selain tertular melalui kerabat dekat, TBC juga dapat menular lewat udara diantaranya saat batuk, bersin atau meludah di sembarang tempat, maka bakteri TBC dapat bertahan diudara.

 

“Penularan juga bisa melalui udara yang mengandung bakteri TBC. Jika terhirup dan masuk ke tubuh orang lain bisa tertular ILTB. Oleh karenanya perlu menggunakan masker jika sedang mengalami penyakit TBC untuk menjaga sesama,”jelasnya.

 

Untuk itu, Endang mengimbau bagi warga Kota Yogyakarta, jika memiliki gejala seperti demam selama lebih dari dua minggu, batuk berkepanjangan, atau penurunan Berat Badan (BB), disarankan segera mengunjungi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

“TBC ini bisa sembuh. Namun, masih ada warga yang tidak percaya diri dan minder terkena TBC dan akhirnya tidak memeriksakan ke fasilitas kesehatan. Saya berharap, ada kesadaran diri sendiri untuk menanggulangi TBC, agar penyakit ini segera teratasi dengan tuntas,”ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *