Kirab Budaya, Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Damai dan Beradab

Kirab Budaya, Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Damai dan Beradab

Yogyakarta, suarapasar.com – Pemilihan umum (Pemilu) adalah tonggak penting dalam sistem demokrasi, di mana suara rakyat menjadi pilar utama dalam menentukan masa depan bangsa. Pemilu yang damai akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi setiap warga negara untuk menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut atau tekanan. Keberhasilan pemilu tidak hanya diukur dari hasil akhir tetapi juga dari proses demokrasi yang damai.

 

“Dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan pemilu, kita semua harus berkomitmen untuk menjaga suasana kondusif dan aman. Hari ini kita berkumpul untuk mendeklarasikan tekad bersama untuk melaksanakan Pemilu dengan semangat yang tinggi. Namun tetap menjunjung tinggi norma-norma kemanan dan keberadaban,” ungkap Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono dalam agenda Deklarasi Pemilu Damai 2024, di Monumen Serangan 1 Maret, (21/11/2023)

 

Agenda ini turut dihadiri oleh Komandan Resort Militer (Danrem) 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar, Kepala Biro Tapem KPH. H. Yudanegara, serta anggota Bawaslu se-DIY.

 

Beny mengajak masyarakat bersama-sama berkomitmen untuk menjaga etika dan integritas serta menghindari isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat. Serta mendorong partisipasi aktif masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap bangsa dan negara.

 

“Semoga rangkaian kegiatan deklarasi dan kirab Pemilu damai ini menjadi langkah awal yang kuat menuju pemilu yang damai dan berintegritas. Mari kita jadikan proses demokrasi sebagai ladang kebersamaan dan persatuan bukan alat untuk memecah-belah. Dengan semangat kebersamaan mari kita wujudkan pemilu yang membawa negeri ini pada kemajuan dan kesejahteraan bersama,” tambah Beny.

 

Pemilu merupakan pesta demokrasi yang sudah semestinya dilakukan dengan penuh suka cita. Bukan diwarnai dengan ujaran kebencian, kerusuhan dan bentrok antar warga.

 

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyebutkan berdasarkan data Bawaslu, Yogyakarta termasuk daerah dengan kategori rawan sedang. Sehingga tahun ini, kita perlu bersama-sama untuk menjaga pemilu tetap damai dan kondusif. Apalagi DIY merupakan daerah dengan keunggulan pariwisata dan pendidikan, jika terjadi kericuhan akan mengurangi kepercayaan masyarakat untuk datang.

 

“Pemilu adalah sebuah kegiatan besar, tapi tidak mengurangi arti kegiatan-kegiatan lainnya di Yogyakarta sudah terbiasa dengan acara-acara besar. Jadi mari kita melaksanakan pemilu ini dengan damai, nyaman, aman. Ingatkan bahwa kita keamanan di Yogyakarta ini bukan hanya sekadar situasi, berbeda dengan di tempat lain, di Yogyakarta ini bukan sekedar situasi tetapi sebuah investasi karena tanpa keamanan dua sumber kehidupan kita akan mengalami gangguan. Pertama pariwisata, kedua industri sekolahan itu sangat bergantung dengan namanya keamanan,” terang Nainggolan.

 

Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib dalam sambutannya berharap, agar berbagai elemen masyarakat bersama mengawal pemilu 2024. “Kami ingin trauma masyarakat dalam situasi yang tidak aman, situasi yang penuh dengan kekerasan, penuh dengan intimidasi, penuh dengan tindak pelanggaran hukum yang lain itu bisa untuk kita minimalisir. Kami ingin Yogyakarta ini tetap damai,” ungkapnya.

 

Dalam pemilu, ada tiga komponen penting yang harus ada. Ketiganya adalah calon yang dipilih, pemilih serta sarana dan prasara. KPU DIY sudah melakukan persiapan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat yang memiliki hak pilih.

 

Sementara itu, Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi mengimbau kepada mahasiswa dan warga masyarakat yang tidak memiliki KTP DIY untuk mengajukan pindah memilih paling lambat tanggal 15 Januari 2002. Sehingga, mereka yang memiliki hak pilih, bisa melaksanakan pemilu di Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *