Kolaborasi Pentahelix Kunci Percepatan Penurunan Stunting, DIY Targetkan Prevalensi Stunting 14% di Akhir Tahun
Bantul, suarapasar.com : Angka prevalensi stunting di DIY mengalami kenaikan dari 16,4 persen pada 2022 menjadi 18 persen pada 2023.
Hal itu menjadi tantangan besar bagi semua.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan sebagai respon, Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS) di DIY berkomitmen untuk menurunkan angka stunting sesuai target 14 persen pada akhir 2024. TPPS DIY telah menyusun berbagai strategi dan melakukan langkah kolaboratif lintas sektor dalam mencapai target itu.
Strategi dan langkah kolaboratif lintas sektor menjadi kunci upaya mencapai target tersebut.
“Tugas pencegahan stunting menjadi pemikiran kita bersama. Generasi kita harus lebih baik dari kita dan tentu, Pemda DIY tidak bisa sendirian. Dengan adanya penguatan kolaborasi pentahelix untuk percepatan penurunan stunting, mari berkolaborasi demi tujuan bersama,” kata Paku Alam X dalam arahannya pada Forum Koordinasi PPS DIY, di Hotel Rohan, Bantul, Rabu (30/10/2024).
Paku Alam menyebut menurunkan stunting memang bukan pekerjaan yang ringan dan mudah. Harus ada upaya merubah mindset. Juga merubah kearifan lokal yang agak terdeviasi terkait dengan asupan gizi anak. Pekerjaan ini harus ditangani lintas sektor. Dimulai dari strategi perencanaan, koordinasi dan pemanfaatan data dan teknologi informasi.
“Perubahan perilaku sekaligus pendampingan keluarga juga menjadi hal yang penting dilakukan. Tidak perlu strategi yang muluk-muluk, yang penting dimengerti dan dipahami masyarakat sehingga tumbuh kesadarannya,” tutur Paku Alam.
Wakil Gubernur berkomitmen untuk terus mengadakan monitoring dan informasi berkelanjutan guna memastikan bahwa setiap intervensi dan program berjalan sesuai dengan rencana. Juga mencapai indikator yang ditetapkan. Wajib juga ada benchmarking dan milestone, serta evaluasi dalam tiap langkah.
Kepala BKKBN DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah dalam laporannya mengatakan penguatan Kolaborasi Pentahelix untuk Percepatan Penurunan Stunting adalah tema yang diambil pada pertemuan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) DIY. Tujuan dari kegiatan hari ini adalah mewujudkan kehadiran pemerintah untuk peningkatan kualitas keluarga yang ada di DIY.
Iqbal berharap akan muncul upaya kolaborasi yang melibatkan seluruh lintas sektor pentahelix yang memiliki perannya masing-masing, untuk tujuan bersama. Tujuan bersama tersebut adalah percepatan penurunan stunting. Hal ini perlu dilakukan secara terintegrasi, kolaboratif dan juga komprehensif. Peserta pada kegiatan tersebut adalah anggota TPPS DIY di kabupaten/kota.
“Seluruh kabupaten dan kota di DIY sudah melakukan audit kasus stunting, baik itu siklus satu maupun siklus kedua. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo sudah selesai untuk siklus 1, sampai dengan tahap evaluasi,” kata Iqbal.
Langkah selanjutnya adalah pemanfaatan aplikasi pendampingan, melalui aplikasi elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) bagi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, dan Ibu yang memiliki bayi 2 tahun. Kemudian, ada pula mini loka karya kecamatan, yaitu forum pertemuan di tingkat kabupaten. Beberapa inovasi juga telah dilakukan oleh Pemerintah DIY seperti Digitalisasi Stunting, GERAI MAMI GIZELA (Gerakan Remaja Untuk Penuhi Makan Minum Gizi Lengkap Pada Balita), Safari Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan), BANTU-BANTING (“SIBAKUL Membantu Bersama Menurunkan Stunting”)
Selain itu ada pula program bapak asuh, bunda asuh stunting, hingga Dapur Sehat Atasi Stunting.
“Kita juga ada program yang oleh DIY digalakkan, yaitu bapak asuh dan bunda asuh anak stunting. Di DIY sudah ada 21 mitra pemberi manfaat,kepada sasaran penerima sejumlah 1433 keluarga beresiko stunting, 438 Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) tersebar di seluruh wilayah,” jelas Iqbal.
Pada acara ini Wakil Gubernur DIY selaku Ketua TPPS DIY memberikan apresiasi kepada kabupaten/ kota yang ada di DIY dalam pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di DIY tahun 2023. Hal ini sesuai dengan Keputusan Gubernur DIY Nomor 195/2024 tentang penetapan hasil penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di DIY tahun 2023.
Penetapan hasil penilaian kinerja kabupaten kota ini berdasarkan nilai indikator kinerja web monitoring Bangga Kemendagri dan nilai indikator lokal kinerja. Penghargaan diberikan kepada pemerintah kabupaten Sleman dengan kategori sangat baik dan skor sebesar 194,9; Pemerintah Kota Yogyakarta dengan skor 193,6 dengan predikat sangat sangat baik; Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan skor 189,2 dengan kategori sangat baik; Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan kategori sangat baik dengan skor sebesar 188,2; kabupaten Bantul dengan kategori sangat baik dengan skor total sebesar 186,1.