Komisi A DPRD DIY Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

Komisi A DPRD DIY Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

Yogyakarta, suarapasar.com : Memasuki masa pergantian musim atau masa pancaroba musim kemarau ke musim penghujan, pemerintah daerah dan masyarakat DIY diingatkan untuk tingkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan hadapi bencana.

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menegaskan berkaitan dengan pergantian musim maka Pemda DIY juga pemerintah kabupaten Sleman, Kulonprogo, Bantul,  Gunungkidul dan kotamadya Yogyakarta harus segera bergerak lakukan langkah mitigasi kebencanaan.

Hadapi pergantian musim, masa pancaroba  sampaikan tiga pesan penting pertama pemda agar cekat ceket (gerak cepat), secepatnya selesaikan problem sampah jangan sampai masuk musim hujan muncul masalah baru, sampah tak terkelola baik bisa akibatkan timbulnya penyakit.

“Problem sampah ini butuh perhatian serius, sampah itu bisa jadi sebab timbulnya penyakit. Selain itu sampah bisa rusak pemandangan karena Yogyakarta kota wisata. Gek obah, alokasikan anggaran rampungkan masalah sampah,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, Rabu, 8/11/2023.

Selain itu, berkaitan dengan kondisi saat ini, yang masih dominan suhu panas maka masyarakat dianjurkan untuk lebih banyak minum air putih menghindari dehidrasi.

Dinas Kesehatan diingatkan bisa memfasilitasi  keluhan masyarakat terkait anomali cuaca ekstrem bagi kesehatan.

Eko Suwanto, politisi PDI Perjuangan ini berpesan dan mengajak pemda dan masyarakat agar lebih cinta lingkungan, terus bergerak lebih banyak menanam pohon aneka jenis di awal musim hujan.

“Menanam pohon penting untuk jaga kelestarian lingkungan.Silakan rapikam pohon tinggi,  jangan sampai ditebang sebab sumber oksigen dari tanaman, merapikan boleh asal jangan digunduli pohonnya,” kata Eko Suwanto.

Eko Suwanto menambahkan berkaitan penanganan dan penanggulangan bencana, Pemda DIY telah memiliki target di 2027 seluruh desa berstatus tangguh bencana.

Selain pembentukan desa, kelurahan dan kampung tangguh bencana, dilakukan juga penerapan kurikulum satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di 100 sekolah menengah untuk guru, pegawai tata usaha dan siswa sekolah memahami proses mitigasi bencana mengenal bencana, jalur evakuasi, konsolidasi logistik dan lain-lain.

“Desa tangguh bencana  alokasi anggaran dari urunan APBD provinsi dan kabupaten/kota. Kita upayakan seluruh desa dan kelurahan bisa tangguh bencana,” kata Eko Suwanto.

Warjono, Kepala Stasiun Metereologi Yogyakarta Musim hujan,menjelaskan sesuai rilis Stasiun Klimatologi Mlati,Musim hujan saat awal November ini  beberapa wilayah mulai masuk musim penghujan

“Wilayah Jogja bagian utara, wilayah Kulon Progo Sleman utara, Gunungkidul sisi utara sudah mulai turun hujan. Secara bertahap di sisi selatan khatulistiwa semakin hari menuju wilayah selatan sesuai pola pergerakan semu matahari,” kata Warjono, Kepala Stasiun Metereologi Yogyakarta.

Sesuai kondisi yang ada, maka perlu kewaspadaan antisipasi kondisi cuaca dengan  pola masih tidak menentu, kadang hujan hanya di beberapa  titik-titik di utara, masih tersebar.

“Sebagian kecil saja wilayah DIY hujan sampai kini, Masa pancaroba terjadi sebab adanya rotasi bumi, ada gerak semu matahari dari utara ke selatan, di bulan Oktober-November ke Desember adalah musim penghujan. November proses pancaroba, di saat masa ini muncul cuaca ekstrem hujan lebat angin kencang, sampai hujan es, ini butuh kewaspadaan semuanya,” kata Warjono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *