Komisi A DPRD DIY Desak Percepatan Pembentukan Kalurahan/Kelurahan Tangguh Bencana di Seluruh DIY

Komisi A DPRD DIY Desak Percepatan Pembentukan Kalurahan/Kelurahan Tangguh Bencana di Seluruh DIY

Yogyakarta, suarapasar.com : Mewujudkan situasi aman bencana, Komisi A DPRD DIY mendesak Pemda bersama stakeholder terkait mewujudkan masyarakat tangguh bencana dengan memahami potensi bencana yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini penting untuk mewujudkan situasi aman bencana di DIY. Mengingat, setidaknya ada 14 potensi bencana yang dapat terjadi di DIY

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menjelaskan, keindahan alam dan destinasi wisata termasuk keramahtamahan masyarakatnya, menjadi anugerah yang di miliki DIY, sehingga dibutuhkan kondisi yang aman tidak hanya dari sisi ketaatan pada Peraturan Perundang-undangan, maupun kriminalitas. Akan tetapi, juga pada sisi aman dari potensi bencana yang ada.

Komisi A mencatat setidaknya ada bencana besar yang terjadi dalam beberapa kurun tahun terakhir, seperti Gempa Bumi tahun 2006 dengan 6ribu jiwa meninggal dan kerusakan bangunan rumah maupun infrastruktur yang masive, Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 silam dengan banyak korban jiwa, dan sekitar 250ribu masyarakat harus mengungsi. Selain itu, ada bencana Covid-19 tahun 2020 lalu dengan ribuan meninggal dunia, termasuk siklon Cempaka 2017 lalu.

Eko Suwanto menegaskan, dengan potensi bencana yang dimiliki, sehingga perlu upaya yang harus semakin dikokohkan terutama dalam melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mewujudkan masyarakat DIY tangguh bencana.

“Komisi A mendesak Pemda untuk melakukan percepatan pembangunan masyarakat tangguh bencana, tentu saja melibatkan perguruan tinggi, melibatkan swasta juga, tidak saja apa manusianya yang tangguh, tapi juga sarana prasarana juga harus tangguh. Kemudian kita juga mengajak partisipasi masyarakat terutama dari corporate social responsibility untuk juga membantu penanggulangan bencana,” kata Eko Jumat (26/7/2024).

Eko Suwanto juga mengapresiasi ketangguhan relawan yang dimiliki DIY, hanya saja hal tersebut tentunya butuh dukungan dari korporasi seperti dukungan perusahaan dalam gotong royong melengkapi sarana prasarana dalam penanggulangan bencana bagi para relawan.

“Jadi di DIY ini punya kehebatan, karena relawannya tangguh-tangguh, dan partisipasinya tinggi, ada kelurahan tangguh bencana, ada kampung tangguh bencana, ada kampung siaga bencana, ada Tagana, ada SAR, dan macam-macam, sangat banyak. Nah ini yang perlu kemudian mendapatkan dukungan yang memadai,” ucapnya.

Eko Suwanto juga mendorong adanya percepatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang terbentuk, dari 438 desa dan keluarahan saat ini sudah ada 300an desa/kelurahan tangguh bencana.

“Sehingga diharapkan, upaya membangun masyarakat tangguh bencana di DIY semakin lebih siap dan cepat,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *