Konfercab PCNU Kota Yogyakarta Digelar, Ketua PWNU DIY : Jangan Sekali-kali Jadikan NU Alat Politik Praktis
Yogyakarta, suarapasar.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta menggelar Konferensi Cabang (KONFERCAB) ke-XII dilaksanakan di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta di Jalan Lowanu Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta, pada hari Ahad tanggal 8 Oktober 2023.
Dalam rilis yang diterima Sealsa,10/10/2023, disebutkan, Agenda lima tahunan ini, selain menjadi forum pelaporan pertanggungjawaban PCNU Kota Yogyakarta masa khidmah 2018 – 2023, juga akan memilih Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Yogyakarta masa khidmah 2023 – 2028.
Ketua Panitia KONFERCAB ke- XII PCNU Kota Yogyakarta, H. Abdul Su’ud, mengatakan KONFERCAB PCNU Kota Yogyakarta kali ini mengusung tema “Menegakkan Khidmah Jam’iyah untuk Kebangkitan NU Kota Yogyakarta”.
Di ikuti oleh 58 delegasi yang terdiri dari perwakilan 14 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang ada di 14 Kemantren dan 44 perwakilan dari Pengurus Ranting NU (PR NU) yang ada di 44 Kelurahan.
Dr. KH. Zuhdi Muhdlor, M.Ag., Ketua PWNU D. I. Yogyakarta berharap lewat Forum KONFERCAB ini menghasilkan gagasan-gagasan terbaik yang akan membawa kemajuan Nahdlatul Ulama di Kota Yogyakarta.
“Mudah-mudahan dari hasil kegiatan ini menjadi tonggak awal kemajuan PCNU Kota Yogyakarta ke depan, tentu PCNU Kota Yogyakarta tidak bisa berjalan sendirian. Peran Badan Otonom NU di Kota Yogyakarta juga harus ikut andil dalam pelaksanaan kerja-kerja peradaban ini agar gerak langkah NU di Kota Yogyakarta lebih terarah dan maksimal” ungkapnya.
Beliau juga menegaskan bahwa pada masa sekarang kita sudah memasuki tahun politik. Dan jangan sekali-kali menjadikan NU ini sebagai alat politik praktis sesuai dengan amanah Khittoh 1926 dan Intruksi dari PBNU.
“Kita sekarang harus hati-hati dalam melakukan langkah kedepan, dan jangan sekali-kali membawa NU sebagai alat pemenangan suatu calon presiden maupun legislatif,” pesannya.
Yunianto Dwi Sutono selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Yogyakarta sangat menyambut baik dan mengapresiasi adanya kegiatan ini, dan Pemerintah Kota Yogyakarta berharap kedepan NU di Kota Yogyakarta juga akan menjadi sama besarnya dengan saudara tuanya, Muhammadiyah.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan, Sebagai organisasi keagamaan yang memiliki basis massa terbesar, Nahdlatul Ulama (NU) telah memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan Islam, pergerakan kemerdekaan, dan perkembangan kehidupan bangsa dalam banyak segi kehidupan.
“Secara historis, NU telah menunjukkan kesetiaan terhadap bangsa dan Negara. Bahkan dalam banyak hal, NU menjadi benteng yang diandalkan atas tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, katanya.
Untuk itu, saya mengajak keluarga besar Nahdlatul Ulama dimanapun berada, bersama dengan pemerintah, organisasi keagamaan lainnya dan seluruh elemen masyarakat untuk saling bantu, saling mendukung setiap langkah pembangunan Kota Yogyakarta demi terwujudnya masyarakat yang adil, sejahtera lahir batin.
“Kita akan siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta dalam menjalankan tugas-tugas keummatan di Kota Yogyakarta”, ucapnya.
“Dan kami juga akan mengajak seluruh warga NU Kota Yogyakarta untuk mengikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2023 di Halaman Balaikota Yogyakarta,” lanjutnya.
“Kita akan bareng-bareng upacara memakai identitas santri, yaitu sarungan besok” imbuhnya.
Sementara itu, Drs. K.H. Sholehudin Mansyur, M.Ag., Rois Syuriyah PCNU Kota Yogyakarta, dalam Khutbah Iftitah-nya beliau juga menyampaikan harapan besar untuk NU di Kota Yogyakarta.
“Ke depan, PCNU harus terus melakukan inovasi dan ide yang cerdas dan cemerlang untuk bersama-sama membawa kemaslahatan umat. NU ke depan harus istiqomah, dan jangan mudah terpengaruh dengan dinamika-dinamika sosial yang ada,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta masa khidmat 2018-2023 ini dipimpin oleh Drs. K.H. Sholehudin Mansyur, M.Ag.. sebagai Rois Syuriyah, dan Dr. K.H. Muhammad Yazid Afandi, M.Ag. sebagai Ketua Tanfidziyah. Dan mari kita berharap semoga siapapun yang menggantikan beliau-beliau menjadi Rois Syuriyah dan Ketua Tanfdziyah PCNU Kota Yogyakarta dapat membawa bahtera NU ini kepada kemaslahatan dan kemanfaatan untuk ummat.
Sesuai dengan AD/ART dan Peraturan Perkumpulan (PERKUM) NU serta telah diatur dalam tata tertib pelaksanaan pemilihan Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah Kota Yogyakarta masa khidmah 2023 – 2028 dilakukan dengan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
Pemilihan dengan sistem AHWA dimaksudkan untuk menghasilkan kepemimpinan yang solid, berwibawa dan aklamatif melalui musyawarah dan mufakat yang diwakili oleh para Kiai terpilih melalui proses dari bawah yaitu 14 pengurus tingkat Kemantren atau MWC NU.
Tabulasi AHWA yang masuk mengerucut kepada lima nama yaitu :
Drs. K.H. Sholehudin Mansyur, M.Ag. K.H. Abdul Halim Nasution, S.Ag.H. Abdul Su’ud, M.Si. Dr. K.H. Muhammad Yazid Afandi, M.Ag. Dr. K.H. Munjahid, M.Ag.
Lima nama tersebut ditetapkan oleh pimpinan sidang sebagai anggota AHWA yang bertugas memilih Rois Syuriyah PCNU Kota Yogyakarta.
Tim AHWA terpilih melakukan persidangan yang berjalan sangat khidmat yang kemudian menyampaikan hasil musyawarahnya di dalam sidang pleno dengan kesepakatan bulat memilih Drs. K.H. Sholehudin Mansyur, M.Ag. sebagai Rois Syuriyah.
Setelah Rois Syuriyah ditetapkan pleno selanjutnya dilakukan pemilihan Ketua Tanfidziyah.
Pemilihan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Yogyakarta dilaksanakan secara musyawarah mufakat dengan sistem terbuka, dimana pemilik suara dari 14 Kemantren yang ada di Kota Yogyakarta sepakat memilih kembali Dr. K.H. Muhammad Yazid Afandi, M.Ag. sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Yogyakarta masa khidmah 2023-2028.