Kulon Progo Butuh Pemimpin yang Mampu Kelola Strategi & Miliki Networking Luas
Kulon Progo, suarapasar.com : Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi yang luar biasa di berbagai bidang.
Diperlukan pemimpin yang mumpuni untuk dapat mengoptimalkan potensi yang ada itu, agar bisa berdampak pada terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Hal itu disampaikan Kolonel Laut (P) Dr. Ir. H R Sapto Ongko Putro, MMSI selaku Dewan Pembina Relawan Anak Bangsa Kulon Progo dalam acara konsolidasi relawan dan ormas mengantisipasi potensi ancaman non militer dalam pelaksanaan pilkada tahun 2024, yang dilaksanakan di Mako RAB Kulon Progo, Jalan Selasa, (25/6/2024) sore.
Ongko menyebut pilkada 2024 November nanti harus menghasilkan pemimpin yang memang mampu memajukan Kulon Progo.
“Kepada para anak muda ini saya sampaikan untuk mewaspadai pilkada nanti. Mewaspadai, kita seolah-olah pilkadanya itu landai-landai saja, tapi, kalau akhirnya toh kita tidak mendapatkan pemimpin yang dapat memajukan Kulon Progo, dalam hal ini kemudian tidak bisa bersinergi dengan DIY dan NKRI itu sama saja percuma,” tandasnya.
Ongko menekankan seseorang yang hendak maju menjadi pemimpin Kulon Progo, haruslah memiliki kapasitas yang mumpuni di berbagai bidang. Mulai dari memahami Kulon Progo, memiliki kemampuan mengatur strategi, dan jaringan yang luas lokal, nasional bahkan internasional serta memiliki etos kerja yang bagus.
“Untuk Kulon Progo maju mesti pemimpin yang mengerti tentang Kulon Progo, memiliki strategi, memiliki networking, ya memiliki etos kerja yang luar biasa. Kita potensi ada, tapi kalau tidak ada networking, tidak punya hubungan nasional kalau perlu internasional kapan akan memajukan Kulon Progo?” lanjutnya.
Sapto Ongko Putro yang lahir dan besar di Polodadi, Kulur, Temon, Kulon Progo ini juga menekankan pentingnya menumbuhkan dan meningkatkan etos kerja.
“Kemudian etos kerja, semangat kerja harus ditingkatkan. Kalau kita malas, peluang yang ada akan diambil dan dimanfaatkan musuh, atau pihak lain,” tegas alumni SMA N 1 Wates tahun 1982 ini.
Pemimpin Kulon Progo juga dituntut mampu membuat perencanaan yang matang dan terarah sesuai aspirasi masyarakat untuk mencapai tujuan kejayaan Kulon Progo.
Pemimpin yang harus dipilih saat pilkada adalah pemimpin yang mau menjalankan program yang diinginkan dan dibutuhkan rakyat Kulon Progo, bukan sekedar memiliki program bagus sendiri, namun mau dan mampu menjalankan programnya rakyat.
“Kemudian pengetahuan tentang perencanaan. Setelah reformasi itu tidak ada lagi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Kalau setiap kepala daerah seolah-olah hanya mengerjakan apa yang dia rencanakan. Untuk itu saya kasih trik-trik pada pilkada ke depan itu, yang kita pilih bukan bupati – wakil bupati yang punya program bagus, tapi dia harus bisa mengerjakan program yang kita punya. Jadi kita bukan membeli program dia, bapak itu yang menjadi Bupati harus bisa membeli program kita. Jadi Kulon Progo itu yang punya adalah rakyat Kulon Progo. Sehingga Bupati, siapapun ya siapapun yang akan menjadi Bupati harus mampu dan berani teken kontrak dengan rakyat, maunya rakyat Kulon Progo 5 tahun harus seperti ini,” tandas Sapto Ongko Putro, yang kini mengajar di Universitas Pertahanan RI ini. (wds/drw)