Kunjungi DPRD DIY, Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah 1 Temon Kulon Progo Belajar Demokrasi dan Sinau Pancasila
Yogyakarta, suarapasar.com – Para pelajar kelas 7 dan 8 SMP Muhammadiyah Temon, Kulon Progo, pada hari Kamis, 7 September 2023 mengunjungi kantor DPRD DIY.
Kehadiran para pelajar tersebut disambut baik oleh Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY. Mereka pun berdiskusi, belajar berdemokrasi bersama anggota DPRD DIY di ruang lobby DPRD DIY.
“Terima kasih, sudah berkunjung ke kantor DPRD DIY. Begitu ada surat permohonan kunjungan kelas 7 dan 8 siswa SMP Muhammadiyah 1 Temon, Kulonprogo saya sampaikan siap menerima dalam kapasitas sebagai Ketua Komisi A DPRD DIY. Selamat belajar bersama, perjalanan masih panjang siapa tahu ada yang bisa studi S1 sampai S2 di masa depan,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, dari Fraksi PDI Perjuangan, saat menerima kunjungan para pelajar SMP Muhammadyah Temon Kulon Progo, di Ruang lobby Gedung DPRD DIY.
Para siswa SMP Muhammadiyah 1 Temon Kulon Progo juga mendapatkan paparan berkaitan dengan kerja dan tugas legislatif, tugas dan kewenangan yang melekat pada anggota DPRD DIY.
Dalam kesempatan itu, Eko Suwanto, juga mengingatkan pentingnya pembelajaran berkaitan sejarah kebangsaan, sinau Pancasila dan para tokoh yang berjuang membawa Indonesia merdeka di sekolah. Siswa SMP Muhammadiyah 1 Temon Kulon Progo diingatkan tentang adanya tokoh Muhammadiyah yang bersama Soekarno, berdialog dalam forum BPUPKI yaitu Ki Bagus Hadikusumo.
“Ada tokoh Muhammadiyah yang berperan juga di BPUPKI, Ki Bagus Hadikusumo, ada juga KH Abdul Kahar Muzzakir. Mereka bersama dr Radjiman Wediodiningrat dan Soekarno merumuskan Pancasila dalam forum BPUPKI,” jelas Eko Suwanto.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY yang juga pernah menjadi Ketua Pansus Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang telah ditetapkan menjadi Perda Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ini berharap semua siswa bisa belajar Pancasila, sejarah Pancasila.
“Belajar Pancasila salah satu yang penting adalah belajar sejarah, tanpa mengerti sejarah tidak akan tuntas. Selain Ki Bagus Hadikusumo yang Ketua Muhammadiyah di masa itu, ada tokoh lain dari Kotagede yakni KH Abdul Kahar Muzzakir. Ke depan, Dikpora DIY penting punya pembelajaran wisata sejarah kunjungan ke tempat bersejarah, perbanyak piknik untuk mengerti sejarah,” tegas Eko Suwanto.
Eko juga menyebut melalui kehadiran siswa SMP Muhammadiyah 1 Temon Kulon Progo ke Gedung DPRD DIY bisa juga sekaligus tempat belajar sejarah, perlu program pembelajaran agar anak-anak memahami nilai nilai Pancasila.
“Jadi Soekarno, Proklamator RI, mengkaji Pancasila yang digali dari bumi Indonesia. Jadi kita tahu bagaimana warga Temon Kulonprogo ber Tuhan, beragama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, aliran kepercayaan, masing masing menunjukkan identitasnya,” tandas Eko Suwanto.
Mirfa Vidati, guru SMP Muhammadiyah 1 Temon Kulon Progo DIY menjelaskan kunjungan ke DPRD DIY bagian dari proses belajar demokrasi sekaligus mengenali transportasi publik dengan kereta api bandara.
“Mulai tahun 2022 berlaku kurikulum merdeka. Di setiap pelajaran dengan enam tema. Kita pilih satu diantaranya yaitu Demokrasi di sekolah, bagaimana kepengurusan OSIS, sambil jalan jalan, ke DPRD DIY. Kalau ke DPRD Kulon Progo, lebih berpikir dari pada ke Yogyakarta. Orang tua mengantar ke stasiun, anak-anak akan berdemokrasi di dalam masyarakat. Nah belajar demokrasi penting sebab ada siswa kelas 9, tahun depan ikut mencoblos karena sudah berusia 17 tahun,” kata Mirfa Vidati, guru SMP Muhammadiyah 1 Temon Kulon Progo DIY.(wds,prg)