Laguna Pengklik Samas Tawarkan Wisata Alam Konservasi Mangrove Hingga Naik Kano

Laguna Pengklik Samas Tawarkan Wisata Alam Konservasi Mangrove Hingga Naik Kano

Bantul, suarapasar.com : Kawasan wisata pantai sisi barat Bantul menawarkan berbagai keindahan alam dan potensinya.

Laguna Pengklik Samas Bantul salahsatunya. Obyek wisata ini menawarkan keindahan hutan mangrove dan aneka fasilitas wisata air yang tersedia seperti kano dan perahu wisata.

Ketua Desa Wisata Alam Budaya Edukasi Tegalrejo, Tegalsari (Dewilambudi Rejosari) Rizal Archa Madani menjelaskan Laguna Pengklik awalnya merupakan pondok wisata dan tambatan perahu. Seiring berjalanannya waktu, kondisi Laguna sempat tidak terurus, namun kini sudah bertumbuh lagi.

“Panjangnya satu kilometer, ada pemandunya untuk membantu memberi pengarahan terkait cara mendayungnya terutama saat pertama bermain kano. Kita menawarkan spot-spot menarik bagi pengunjung, untuk keamanan dipastikan aman, karena pemandu sudah mendapatkan pelatihan juga dari TNI AL, anggota SAR juga jadi safety aman,” kata Rizal, dalam forum diskusi wartawan DPRD DIY di Pendopo Laguna Pengklik, Samas, Rabu (24/7/2024).

Rizal melanjutkan, pengembangan wisata juga dilakukan dengan adanya paket outbond yang juga disiapkan trainer, dengan paket outbound seperti, penanaman, fun game, dan bermain kano. Selain itu, juga akan dikembangkan wisata kuliner berupa angkringan dengan konsep cafe dengan ragam menu khas dan harga standar angkringan, pada bulan Agustus mendatang.

Diakui saat ini masih ada kendala terkait akses bagi kendaraan besar seperti bus besar untuk masuk. Pengelola wisata berharap dapat membuka jalan keluar pada sisi jalan satunya yang memang masih dalam kondisi rusak.

Lurah Desa Srigading, Prabowo Sugondo mengungkapkan, upaya pengembangan potensi wilayah Kalurahan Srigading terus dilakukan, salahsatunya dengan membuat master plan untuk mengangkat potensi-potensi yang ada, dengan muara pada pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut Prabowo, perkembangan yang terjadi di wilayah Kalurahan Srigading ini juga didukung dengan adanya potensi desa yang disandangnya, seperti Desa Maritim pada tahun kedua kepemimpinan sehingga dapat dikembangkan penanaman mangrove, dengan jumlah 9 ribu batang, termasuk dengan pengembangan potensi perahu atau kano, di Srigading yang memiliki sungai Winongo kecil yang bermuara di muara opak untuk tiga desa wisata salah satunya di Pengklik ini.

“Alhamdulillah tahun 2023 per Agustus kita dapat SK Gubernur, Srigading dapat menjadi Desa Mandiri Budaya sehingga kita mendapat anggaran untuk Desa Mandiri Budaya ini satu miliar rupiah, yang salahsatunya untuk pengembangan kawasan Pengklik sebagai destinasi wisata, yang dulunya Pengklik ini dapat dikatakan mati suri,” kata Prabowo.

Prabowo mengungkapkan, upaya pengembangan destinasi wisata ini tentunya merupakan buah partisipasi aktif masyarakat dan didukung pemerintah, sehingga anggaran yang sudah digelontorkan pun akan terserap secara optimal dan dapat dinikmati masyarakat.

“Saya tidak mau main-main karena anggaran ini dari pemerintah yang harus dipertanggungjawabkan untuk bisa mengembangkan kawasan wisata ini,” ucap Prabowo.

Selain pengembangan fisik, Prabowo menambahkan, juga akan dilakukan upaya pengembangan kapasitas dari pengelola dengan melakukan sejumlah pelatihan seperti pelatihan manajemen pengembangan usaha kawasan Pengklik, serta pelatihan digitalisasi marketing. Kerjasama inipun diharapkan semakin menyuguhkan wisata bahari yang dikelola secara baik dan memberikan kesan positif bagi wisatawan, sehingga perekonomian masyarakat semakin maju.

Sementara itu Anggota Komisi B DPRD DIY Suwardi mengapresiasi, atas semangat dalam membangun destinasi wisata yang tentunya membutuhkan sinergi bersama termasuk media, karen upaya pembangunan terutama destinasi wisata tidak dapat serta-merta terjadi, karena upaya dalam mengembangkan potensi suatu wilayah dapat terus berlangsung secara bertahap.

Mantan Lurah Desa Mangunan inipun menceritakan tentang upaya pembangunan Desa Wisata Mangunan yang saat ini juga menjadi primadona pariwisata di kabupaten Bantul. Dengan sinergi yang dibangun untuk mengelola potensi hutan bersama Kepala Resort Polisi Hutan dan Kalurahan, sehingga masyarakat pun turut serta dalam menjaga kelestarian hutan tersebut, karena dampak yang dirasakan langsung, terutama dalam sisi ekonomi masyarakat.

Hal itu pun dijelaskan Suwardi, sesuai dengan upaya pengembangan di Laguna Pengklik yang sudah terbangun sinergi antara pengelola/masyarakat dengan pemerintah Kalurahan. Upaya inipun juga harus mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah terutama Dinas Pariwisata untuk mendukung upaya tersebut.

“Mari sama-sama untuk upaya mempromosikan upaya ini juga perlu diadakan event-event tertentu sehingga wisata kawasan kita juga bisa merata tidak terkonsentrasi yang saat ini di kawasan Pantai Parangtritis,” kata Suwardi.

Wisata Kano Laguna Pengklik dipatok tarif dengan dua kategori, untuk sewa kano 30 menit 1 orang 1 kano Rp 20.000, 2 orang 1 kano Rp 30.000, sedangkan untuk sewa satu jam, 1 orang 1 kano Rp 30.000, dan 2 orang 1 kano Rp 50.000. Untuk anak usia di bawah 5 tahun gratis, sementara jasa pemandu/fotografer Rp 20.000.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *