Lansia Aset & Sumber Daya Penting, Pemkot Wajib Serap Aspirasi Lansia

Lansia Aset & Sumber Daya Penting, Pemkot Wajib Serap Aspirasi Lansia

Yogyakarta, suarapasar.com : Jumlah penduduk lansia Kota Yogyakarta terus meningkat dari tahun ke tahun.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan berdasarkan data, persentase penduduk lansia di Kota Yogyakarta dari 2021 sampai 2022 meningkat. Pada tahun 2021 jumlah lanjut usia sebesar 13,9 persen dan pada 2022 menjadi 14,4 persen.

 

“Sedangkan data dari Dindukcapil Kota Yogya jumlah lansia per Desember 2023 sebanyak 62.258 jiwa dari total penduduk Kota Yogya per Desember 2023 yang mencapai 414.705 jiwa atau sekitar 15,01 persen” kata Maryustion, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tematik lansia 2024 di Hotel Khas Tugu, Selasa, (5/3/2024).

 

Maryustion menambahkan dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa para lansia merupakan aset dan sumber daya penting.

 

“Aspirasi dari mereka nantinya akan menjadi bahan pertimbangan perencanaan pembangunan Kota Yogya khususnya penyelenggaraan kesejahteraan lansia depannya,” terang Maryustion.

 

Sebagai bentuk komitmen mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota ramah lanjut usia (lansia), Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pun terus berupaya menjaring aspirasi dari para lansia, salah satunya melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tematik lansia 2024.

 

Acara ini diikuti oleh 45 orang peserta yang terdiri dari Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Yogya, Ketua Komisi Lansia Kemantren, Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia dan OPD terkait Penyelenggaraan Kesejahteraan Lansia.

 

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan masukan dari para lansia tersebut harus diperhatikan, sekaligus menjadi usulan program yang disusun pada tahun ini.

 

“Program kegiatan yang disusun untuk lansia harus mempertimbangkan implementasi secara nyata, sesuai dengan kondisi yang ada,” tuturnya.

 

Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo. Pihaknya menegaskan program pembangunan lansia harus memprioritaskan bagaimana memperkuat daya kesehatan, meningkatkan aktivitas, dan produktivitas, meskipun dalam proporsi yang tidak terlalu besar.

 

Sehingga, tidak perlu rumit, tapi secara teknis dapat diterapkan dan dirasakan secara langsung bagi lansia di Kota Yogyakarta.

 

“Untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif dalam bidang sosial dan juga ekonomi serta sejahtera dan bahagia perlu adanya dukungan yang mencakup lingkungan fisik, lingkungan infrastuktur, lingkungan sosial, lingkungan ekonomi, dan lingkungan hidup,” tandas Singgih.

 

Melalui musrenbang ini, diharapkan ada peningkatan partisipasi dan peran serta aktif lansia, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta pemantauan terkait kelanjutusiaan, sekaligus langkah strategis dalam mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Ramah Lansia.

 

Sri Sulastri, salah satu peserta Musrebang Tematik, perwakilan Komisi Lansia Kemantren Jetis menilai fasilitas dari Pemkot Yogya untuk para lansia sudah bagus.

 

“Sudah cukup bagus. Bahkan lembaga yang mengurusi lansia mulai dari RW hingga tingkat Kota sudah ada dan saling berkaitan. Kami juga sering dibuatkan banyak kegiatan, misalnya senam lansia atau olahraga lainnya,” ungkapnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *