Lestarikan Budaya Adiluhung, Rapur Hari Jadi Kulon Progo Berbahasa Jawa

Lestarikan Budaya Adiluhung, Rapur Hari Jadi Kulon Progo Berbahasa Jawa

Kulon Progo, suarapasar.com : Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kulon Progo dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke 73 Kabupaten Kulon Progo, di Ruang Kresna DPRD Kulon Progo, Selasa, (15/10/2024) berlangsung khidmat dan penuh nuansa budaya.

Keseluruhan prosesi tata acara dilaksanakan menggunakan bahasa Jawa.

Pimpinan rapat dan seluruh peserta yang hadir pun mengenakan pakaian tradisional Jawa Gagrag Yogyakarta, yakni atasan surjan lurik untuk laki-laki dan kebaya lurik untuk perempuan dan bawahan kain jarik.

 

Aris Syarifudin, Ketua Sementara DPRD Kulon Progo, dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan rapat paripurna dilaksanakan menggunakan Bahasa Jawa, dalam rangka untuk menjunjung tinggi, nguri-uri atau melestarikan budaya luhur nan adiluhung bahasa Jawa, yang saat ini sudah semakin luntur atau semakin hilang.

 

Padahal sejatinya, bahasa Jawa mengandung ajaran-ajaran luhur, tata krama, unggah-ungguh, sopan santun, tenggang rasa, toleransi, rendah hati, dan beragam nilai budaya adi luhung lainnya yang sungguh sarat bermakna.

 

Menurut Aris, pembiasaan penggunaan bahasa Jawa yang benar-benar diresapi akan berdampak pada pembentukan karakter diri.

 

“Dengan menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari merupakan bentuk mencintai budaya sendiri. Dan ke depan diharapkan akan dapat tumbuh sikap kepribadian diri yang disiplin, mandiri, serius, ulet, tekun, bertanggung jawab, dan memiliki keteguhan hati,” terang Aris Syarifudin, Ketua Sementara DPRD Kulon Progo, dari Fraksi PDI Perjuangan, Selasa, (15/10/2024).

 

“Jika dikaitkan dengan keadaan dan tantangan di Kulon Progo yang harus kita hadapi, maka diperlukan tekad yang kuat , berani mengakui kekurangan , tapi tidak takut dan tidak mengingkari , tidak lari dari tanggung jawab untuk mencintai dan membela Kulon Progo,” lanjutnya.

 

Terkait harapan untuk Kulon Progo ke depan, Aris menilai perlunya perbaikan sejumlah hal, seperti peningkatan infrastruktur, dan SDM.

 

“Kami di DPRD berharap ke depan Kulon Progo yang sudah baik kita pertahankan yang masih kurang-kurang, masih harus kita tambal-tambal, harus kita perbaiki. Baik itu infrastruktur apakah yang lainnya SDM dan juga semuanya nanti kita perbaiki,” tuturnya.

 

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan tema yang diusung dalam Hari Jadi ke73 Kulon Progo yaitu Semarak Kota Geblek , Semarak (Sejahtera, Maju, Mandiri, Berbudaya, dan Berkelanjutan), Kota (Kolaborasi dan Tangguh), dan Geblek (Greget Bersinergi Luas untuk Ekonomi Inklusi).

 

“Harapannya tentu bahwa branding geblek sebagai makanan khas Kulon Progo nantinya dapat dikembangkan sebagai wisata gastronomi, yang akan menjadi penopang peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat,” kata Siwi.

 

Dalam sambutannya, Siwi juga mengajak semua pihak mendukung kesuksesan penyelenggaraan pilkada, menjaga kerukunan masyarakat serta netralitas penyelenggara negara.

 

“Pilkada yang semakin dekat, sebuah pesta demokrasi kita semua akan menggunakan hak untuk memilih, dan juga kewajiban kita menyiapkan berbagai hal berkaitan tahapan pilkada, mulai dari

perencanaan program, penganggaran hingga akhir pilkada. Tentu juga kami mengajak semua pihak untuk turut serta menjaga kerukunan warga masyarakat, serta netralitas penyelenggara negara,” pungkasnya.

Peringatan Hari Jadi ke 73 Kulon Progo juga akan diwarnai gelaran Pesta Rakyat di Alun-alun Wates pada Selasa, (15/10/2024) malam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *