Mangayubagya 80 Taun Tumbuk Yuswa Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10: LENGGAHING HARJUNO: Sultan, Takhta, dan Kedaulatan
Keraton Yogyakarta suarapasar.com – Pada penghujung tahun 2023/Jimawal 1957, Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 merayakan tumbuk yuswa ke-80 tahun. Di dalam terminologi Budaya Jawa, tumbuk yuswa dimaknai secara mendalam pada siklus daur hidup. Bukan hanya sekadar usia yang disyukuri, namun hidup yang menghidupi ‘urip kang nguripi’ yang patut untuk dimaknai kembali. Pasalnya kehidupan adalah rentetan dari dharma bajik yang melahirkan rasa mulya dan mukti dalam satu kesatuan.
Merayakan 80 tahun usia dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka mangayubagya bertajuk Lenggahing Harjuno. Kegiatan tersebut diawali dengan pameran yang mengusung tajuk serupa Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan dengan menampilkan kronik dari sosok pangeran muda BRM Herjuno Darpito hingga pelbagai capaian dan paradigma kebudayaan yang dicanangkan saat menjadi Sultan dan Gubernur. Adapun teknis pelaksanaan pameran ini berada di bawah koordinasi Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Nitya Budaya. Diilhami dari Serat Lenggahing Harjuno yang ditulis langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, pameran Lenggahing Harjuno menyajikan ritus hidup Sultan dengan berbagai piwulang adiluhur dan adiluhung. Pada diskursus Kebudayaan Jawa, catatan pribadi dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 merujuk pada pola didaktis dalam bentuk berbagai seni pertunjukan.
Sementara konteks Takhta dan Kedaulatan sebagai bagian dari ketokohan Sultan merujuk pada sosok tunggal. Sultan sebagai pimpinan tertinggi dalam institusi kebudayaan keraton secara daulat bertakhta dan diakui. Perihal ini selaras dengan definisi daulat yang berarti berkat dan kebahagiaan yang tercurah pada seorang raja.
“Pisungsun 80 Tahun Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 adalah wujud darma bakti dalam menghadirkan ruas-ruas cerita hidup sang pemimpin melalui pameran. Dilhami dari sastra wulang Serat Lenggahing Harjuno, pameran akhir tahun ini pun mengusung tajuk Lenggahing Harjuna, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan,” ujar Penghageng KHP Nitya Budaya GKR Bendara, Kamis (19/10/2023) di Keraton Yogyakarta.
Melalui gelaran pameran ini, Keraton Yogyakarta mengundang masyarakat untuk kembali mengenal sang sultan, sosok pemimpin tertinggi dari institusi budaya di keraton sekaligus Gubernur di Yogyakarta. Di sisi lain, masyarakat diajak untuk menjadi bagian dari gelaran pameran melalui rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta.
“Serat Lenggahing Harjuno sebagai representasi dari daulat kebudayaan dan piwulang menjadi gambaran bagi siapapun yang membacanya. Bahkan dalam proses penyusunan narasi-narasi pameran, bukan hanya fakta yang diperoleh tetapi juga nilai-nilai didaktis yang mendidik,” tukas GKR Bendara menutup sambutan.
Pahargyan pembukaan pameran dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2023 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dengan menyajikan tiga karya seni ciptaan Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, yaitu Wayang Wong lakon Gana Kalajaya, Beksan Ajisaka, dan Bedhaya Mintaraga. Pada akhimya, keraton mengundang masyarakat untuk mangayubagya sekaligus menjadi saksi dari perjalanan hidup sang peneguh takhta untuk rakyat.
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Seremonial Pembukaan Pameran oleh Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10
Hari/Tanggal : Jumat, 20 Oktober 2023 Waktu: 19.00 WIB-selesai
Lokasi: Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran Acara: Seremonial Pembukaan Pameran Lenggahing Harjuna
Pertunjukan Wayang Wong lakon Gana Kalajaya persembahan KHP Kridomardowo
2. Kuratorial Pameran Hari/Tanggal Sabtu, 21 Oktober 2023
Waktu: 08.00 WIB-selesai
Lokasi: Kagungan Komplek Kedhaton Acara: Visitasi Ruang Pamer bersama Sri Sultan dan Kolega
3. Pertunjukan Beksan Ajisaka Hari/Tanggal Sabtu, 21 Oktober 2023
Waktu 19.00 WIB-selesai Lokasi: Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran
Acara Pertunjukan Beksan Ajisaka persembahan KHP Kridomardowo
4. Media Visit Pameran
1/2 Hari/Tanggal : Ahad, 22 Oktober 2023 Waktu: 09.00 WIB-selesai
Lokasi: Kagungan Komplek Kedhaton
Acara: Media Visit Pameran
5. Pertunjukan Bedhaya Mintaraga
Hari/Tanggal: Ahad, 22 Oktober 2023
Waktu: 19.00 WIB-selesai
Lokasi: Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran
Acara: Pertunjukan Bedhaya Mintaraga persembahan KHP Kridomardowo
Penghageng Kawedanan Kridhamardawa KPH Notonegoro, menyampaikan bahwa Beksan Ajisaka dan Bedhaya Mintaraga merupakan tarian ciptaan (Yasan Dalem) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Kedua tarian ini dipilih diantara Yasan Dalem lainnya atas adanya Dhawuh Dalem.
“Selain itu, Beksan Ajisaka merupakan beksan kakung pertama yang diciptakan Ngarsa Dalem dan beberapa kali ditampilkan dalam seremonial atau penyambutan tamu skala nasional dan internasional. Sedangkan Bedhaya Mintaraga termasuk Yasan Dalem baru, sehingga ini jadi kesempatan untuk ditampilkan dan dapat disaksikan langsung oleh masyarakat,” terang Kanjeng Noto, sapaan akrabnya. Bedhaya Mintaraga, lanjutnya, merupakan tarian yang bersumber pada piwulang dalem serat “Lenggahing Harjuna sebagai sajian puncak rangkaian pembukaan pameran yang bertajuk dari serat yang sama.
Sementara, lakon Ganakalajaya dipilih sebagai sajian pertunjukan pembukaan pameran karena dinilai memiliki variasi yang beragam dari sisi gerak dan tokoh yang ditampilkan. “Wayang Wong lakon Gana Kalajaya menampilkan beragam tokoh jadi gerak tari, kostum, pocapan, lebih variatif. Tentunya memperkaya jalan cerita dan menimbulkan kesan yang semarak bagi audiens,” tutup Kanjeng Noto..
Adapun ruang pameran Lenggahing Harjuna ini berada di sebelah timur Pelataran Kedhaton Keraton Yogyakarta. Pameran yang berlangsung hingga 28 Januari 2024 ini dapat dikunjungi pada Selasa-Minggu pukul 08.30-14.00 WIB sesuai jam operasional kunjungan wisata Keraton. Tiket masuk pameran sudah termasuk untuk tiket masuk wisata Keraton yakni sebesar Rp15.000 (domestik) dan Rp20.000 (mancanegara) dan bisa didapatkan melalui loket tiket di Pelataran Kamandungan Lor (Keben) Keraton Yogyakarta atau melalui pranala https://kratonjogjaonline.globaltix.com/.